Pentingnya Air bagi Kehidupan Manusia

Mahasiswa
Pentingnya Air bagi Kehidupan Manusia 02/11/2023 432 view Lainnya needpix.com

Air merupakan sumber daya alam paling penting di planet bumi sebab menjadi esensi dari semua kehidupan. Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari unsur air di bumi yang berjumlah dua pertiga dari permukaan bumi yang merupakan air. Bahkan sekitar 60%-70% dari komponen tubuh manusia terdiri dari air.

Air terdapat di mana-mana dan jumlah air di bumi tetap. Air hanya berubah bentuk dan melalui perputaran yang disebut siklus air. Siklus air merupakan proses alami yang berkelanjutan di alam semesta. Siklus air adalah pola penguapan air menjadi uap yang dimulai di lautan dan danau. Melalui proses kondensasi dan presipitasi, air kembali ke tanah sebagai hujan yang mengandung salju.

Dari siklus ini, dihasilkan air minum yang dianggap cukup aman untuk dikonsumsi manusia dan hewan. Air bersih biasanya digunakan untuk minum, memasak, mencuci pakaian, dan mengairi tanaman. Namun, ada masalah serius yang mengancam keberadaan air di bumi, yaitu pencemaran air. Pencemaran air mengakibatkan krisis air tawar, mengancam sumber-sumber air minum, dan kebutuhan penting lain bagi manusia dan makhluk hidup lain.

Pencemaran air air rentan terhadap polusi. Air dikenal sebagai pelarut universal sebab mampu melarutkan lebih banyak zat daripada cairan lain di bumi. Itu sebabnya air sangat mudah tercemar Pencemaran air ialah pencemaran badan air (seperti lautan, laut, danau, sungai, air tanah, dan lainnya) yang biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan dalam sifat fisik, kimia, atau biologis air akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup.Polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah permukaan atau ke danau, aliran, sungai, muara, dan lautan hingga ke titik mengganggu penggunaan air yang bermanfaat atau fungsi alami ekosistem.

Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu langsung dan tidak langsung. Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan. Contoh, limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, dan kilang. Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan air melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat tercemar oleh berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan, panas, minyak bumi dan zat radioaktif.

Polusi air dapat berdampak negatif tidak hanya pada manusia, tetapi juga pada lingkungan. Ada beberapa dampak dari polusi air, termasuk penyakit, kerusakan ekosistem, eutrofikasi, dan gangguan pada rantai makanan.

Pada manusia, meminum atau menelan air yang terkontaminasi memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, dan hepatitis. Ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan lingkungan sekecil apa pun. Jika polusi air dibiarkan, seluruh ekosistem dapat rusak.

Eutrofikasi adalah masuknya bahan kimia ke dalam badan air, yang mendorong pertumbuhan ganggang. Ganggang ini membentuk lapisan di atas kolam atau danau, sehingga mengurangi oksigen di dalam badan air. Akibatnya, organisme air terpengaruh.

Cara terbaik untuk mencegah pencemaran air dalam skala besar adalah dengan meminimalkan dampak buruknya. Ada berbagai perubahan kecil yang dapat dilakukan manusia untuk melindungi diri mereka sendiri dari kemungkinan kekurangan pasokan air bersih di masa depan. Salah satu inisiatif yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi air adalah konservasi air.

Pemborosan air adalah masalah utama di dunia dan manusia baru saja menyadarinya. Diyakini bahwa perubahan kecil yang dilakukan oleh manusia dapat membuat perbedaan besar. Upaya untuk mengolah limbah sebelum dibuang ke badan air juga dapat membantu mengurangi polusi air dalam skala besar. Pertanian dan industri lainnya dapat mendaur ulang air limbah dengan mengurangi zat-zat beracun.
 

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya