Heboh BTS x McDonald’s

Statistisi Muda di Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau
Heboh BTS x McDonald’s 11/06/2021 834 view Lainnya kompas.com

Rabu, 9 Juni 2021 lalu adalah jadwal saya Work From Office (WFO) di kantor. Lokasi kantor dan rumah yang tidak melewati rute jalur jalan arteri di jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru membuat saya tidak mengetahui kehebohan siang itu. Saya baru mengetahui ketika membuka sosial media ketika sudah di rumah. Bahwa telah terjadi kerumunan hampir di seluruh gerai McDonald’s Indonesia. Dan akhirnya berujung disegelnya gerai tersebut oleh aparat.

Awalnya saya tidak tertarik, namun karena bersilewaran terus beritanya di beranda media sosial saya akhirnya penasaran juga. Saya berpikir “Ah, paling juga ada promo diskon” sehingga ramai yang antri. Rupanya hari itu jam 11 siang, McDonald’s meluncurkan menu kolaborasi dengan boyband asal Korea Selatan yakni BTS. Dan penggemar BTS yang dikenal dengan sebutan Army beramai-ramai memesan menu BTS meal tersebut lewat aplikasi. Dampaknya terjadi antrian pengemudi ojek online (ojol) yang cukup panjang di gerai McDonald’s. Hal inilah yang membuat tim Satgas Covid-19 tidak tinggal diam karena bisa membuat klaster baru.

Namun rasa penasaran saya tidak berhenti tentang kejadian apa yang terjadi. Saya juga mencari tahu menu BTS meal yang dijual seperti apa sehingga banyak peminatnya. Ternyata menunya berisi nugget ayam, kentang goreng, minuman bersoda dilengkapi dengan dua saus yakni sweet chilli dan chajun khas Korea Selatan. Harga BTS meal ini juga masih dirasa terjangkau yakni 51 ribu rupiah seperti yang tertera di aplikasi ojol.

Namun tidak ada yang istimewa dari menu tersebut bagi saya yang bukan Army sehingga saya tidak bisa mengerti alasan para penggemar tersebut sangat antusias sekali. Apalagi setelah baca-baca berita kalau para Army sebenarnya lebih mengincar kemasan dari menu tersebut yang dihadirkan dalam warna ungu khas BTS disertai logo BTS yang dicetak di atasnya. Beberapa ada yang mencuci bersih bekas makanan dan melaminating kemasan tersebut untuk dikoleksi. Ada juga yang menggunting logo BTS dan dijadikan aksesoris di smartphone. Dan yang lebih parah lagi menurut saya ada yang menjual bekas kemasan BTS ini di marketplace dengan harga yang berlipat lebih tinggi dari harga menu sebenarnya.

Walau begitu, saya menghargai dan menyadari bahwa kesukaan setiap orang berbeda-beda. Tidak ada salahnya bagi pecinta BTS untuk memesan menu BTS meal dan mengoleksi kemasannya. Dan pihak McDonald’s sebenarnya juga sudah berupaya mengantisipasi adanya kerumunan dengan hanya melayani pembelian lewat aplikasi pesan antar dan drive thru. Namun dengan jumlah Army Indonesia yang termasuk lima besar negara dengan penggemar BTS terbanyak di dunia tentunya tetap saja bisa membuat kerumunan. Data ini berdasarkan cuitan dari akun twitter @btsanalytics pada tahun 2017 lalu. Walaupun cuitan tersebut kini sudah dihapus dengan berbagai alasan, namun jika melihat jumlah penonton video music Dynamite BTS yang menembus rekor di youtube bahwa penonton Indonesia menyumbang 48,5 juta dari jumlah total penayangan (beautynesia, Agustus 2020) maka tidak heran jika Army Indonesia jumlahnya tidak main-main.

Seharusnya dari pihak McDonald’s membatasi jumlah menu yang dijual per harinya. Dan juga membuka sistem buka tutup di aplikasi pesan antar. Karena percuma saja jika McDonald’s tidak membuka layanan makan di tempat dengan maksud menghindari kerumunan, tapi dengan layanan pesan antar juga bisa membuat kerumunan pengemudi ojol yang antri mengambil pesanan. Selain itu McDonald’s sebaiknya sudah menyiapkan menu sebelum layanan pesan dibuka, sehingga para pengemudi ojol tidak perlu menunggu lama tapi tinggal pesan, bayar, ambil dan pergi. Dalam hal ini sepertinya pihak McDonald’s belum siap, bisa jadi karena jumlah staf yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah pesanan yang masuk dalam waktu hampir bersamaan.

Di sisi lain, para konsumen yang memesan BTS meal ini bisa juga terlalu panic buying alias panik dalam membeli sesuatu. Sebab dari McDonald’s sendiri menginformasikan bahwa menu ini akan ada selama satu bulan ke depan. Jadi sebenarnya tidak perlu terburu-buru dan bisa dijadwalkan. Pihak McDonald’s bisa berkoordinasi dengan komunitas Army di wilayah masing-masing untuk jadwal pemesanan. Walaupun yang membeli BTS meal ini tidak dibatasi hanya buat penggemar BTS, tapi tentunya para Army ini yang lebih mendominasi pembelian.

Terlepas dari itu semua cukup diapresiasi akan kesetiaan dan kekompakan para Army ini. Kesetiaannya dalam mendukung idolanya dengan membeli apapun yang berkaitan sang idol menunjukkan bukti dukungannya. Tidak itu saja, para Army juga kompak melakukan penggalangan dana buat para pengemudi ojol yang rela antri berjam-jam untuk membeli BTS meal ini. Donasi lewat kitabisa.com per hari ini saja sudah mencapai ratusan juta belum lagi lewat media lainnya.

Namun tetap saja para Army ini harus berhati-hati, terutama pada penipuan. Kemasan yang dijual dengan harga tinggi di marketplace bisa saja palsu alias bukan asli keluaran dari McDonald’s. Karena tidak adanya atribut penanda kemasan asli membuat mudah untuk ditiru. Fanatisme yang dirasa terlalu berlebihan bagi orang lain yang bukan penggemar, bisa dimanfaatkan sebagian orang sebagai peluang bisnis baru.

“Ada yang namanya ‘pabrik hiburan’. Bisa Jadi, idola yang kamu agung-agungkan, terlihat hebat, sangat pintar, tampan, sukses, tajir cikiwir, hanyalah hasil polesan pabrik. Cetakan modal. Dan, kita semua hanyalah pasar. Itulah kenapa, jikalau suka, sekedarnya sajalah. Manusiawi”. (Boy Candra)

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya