Remaja dan Balap Liar di Jalan Raya
			      	
			      	
			      	
			      	Suatu sore, ketika habis pulang kerja, seperti biasa kami pulang mengendarai sepeda motor menuju rumah tempat tinggal kami. Biasanya jika kepadatan lalu lintas normal, jarak tempuh dari kantor tempat kami bekerja sampai rumah hanya sekitar 30 menit saja.
Namun perjalanan kami pulang sore itu, agak terhambat bukan karena kemacetan lalu lintas, tapi dikarenakan ada segerombolan remaja yang mengendarai motor secara ugal-ugalan. Mereka melakukan atraksi-atraksi di jalan raya dengan sangat beresiko.
Atraksi yang mereka lakukan di jalan raya tergolong berani. Atraksi mereka bukan hanya kebut-kebutan, tetapi juga atraksi yang lain seperti mengendari motor dengan jumping tanpa menggunakan pengaman kepala atau helm.
Anehnya atraksi yang cukup membahayakan baik pada diri sendiri dan orang lain tersebut, juga ditonton banyak orang pada sisi kiri dan juga kanan jalan. Banyak orang berhenti untuk menyaksikan atraksi yang menurut saya cukup membahayakan tersebut.
Memang benar, atraksi-atraksi dengan menggunakan sepeda motor di jalan raya tersebut sudah sering dilarang bahkan dibubarkan polisi namun atraksi-atraksi seperti itu sering kali berulang, pada hari-hari yang lainnya. Pada saat dibubarkan oleh pihak keamanan mereka pada saat itu memang bubar berhamburan dan pada berlarian, namun rentang beberapa hari kejadian tersebut akan muncul kembali.
Saya perhatikan di sekitar jalan atau lokasi tersebut juga sudah terpampang sebuah pesan seperti rambu-rambu yang bertuliskan “Dilarang Melakukan Balap Liar di Jalan” namun pesan atau rambu-rambu itu seperti tak berguna. Buktinya masih sering para remaja melakukan atraksi atau balap liar di sekitr lokasi tersebut.
Memang benar, masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Artinya mereka lagi mencari jati diri. Keberadaan mereka butuh diakui untuk itu mereka perlu dibimbing.
Ugal-ugalan, atraksi dan balap liar di jalan raya adalah ekspresi para remaja bahwa mereka ingin diakui eksistensinya. Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka hebat, mereka punya skill dan kemampuan dalam hal mengendarai sepeda motor. Persoalannya dalam rangka menunjukkan ketrampilan dan kemampuan mereka dalam mengendari sepeda motor kurang tepat karena dilakukan di jalan raya yang bisa mengganggu ketertiban umum dan membayakan bagi para pengguna jalan yang lainnya.
Langkah polisi untuk membubarkan kegiatan atraksi balap motor dan ugal-ugalan di jalan raya tersebut rasanya tidak cukup efektif. Ada baiknya pemerintah menyediakan tempat atau lokasi khusus semacam sirkuit balap motor yang bisa digunakan oleh para remaja tersebut melakukan atraksinya atau menunjukkan kemampuan dan skill mengendarai sepeda motor. Bahkan kalau perlu ada pelatih dan juga pembinanya sehingga kemampuan para remaja yang melakukan atraksi ugal-ugalan dan balap liar di jalan raya bisa disalurkan, sehingga ke depannya kelak mereka bisa berprestasi.
Bisa jadi juga kejadian ugal-ugalan atau balap liar di jalan raya yang dilakukan oleh remaja terjadi karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai pentingnya mentaati peraturan berlaku lintas atau menggunakan jalan dengan sepeda motor secara beretika. Untuk itu, perlu juga dilakukan penyuluhan-penyuluhan atau pembinaan-pembinaan dari para pihak yang berwenang seperti pihak kepolisian mengenai tata cara, aturan atau etika berlalu lintas di jalan raya.
Jika, penyuluhan-penyuluhan itu tidak cukup, maka kiranya perlu dilakukan kerja sama dengan pihak-pihak di sekolah agar menyampaikan materi mengenai ketaatan dan kedisiplinan berlalu lintas di jalan raya terutama untuk anak Sekolah Menengan Pertama (SMP) dan juga untuk siswa Sekolah Menengah Atass (SMA). Materi yang disampaikan tidak harus menjadi mata pelajaran tersendiri namun cukup diintegrasikan ke dalam mata pelajaran-mata pelajaran yang berkaitan dengan kedisiplinan dan ketertiban berlalu lintas.
Selain itu, pihak keluarga atau orang tua terutama yang memiliki remaja bisa ikut berperan dan berpartispasi dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan ketertiban lalu lintas kepada putra-putrinya sejak kecil di dalam keluarga. Anak-anak sudah harus dididik mentaati peraturan berlalu lintas sejak dalam keluarga.
Dengan usaha semua pihak kita berharap tidak ada lagi remaja yang ugal-ugalan serta dan kebut-kebutan bahkan melakukan balap liar di jalan raya, karena hal tersebut selain dapat membahayakan dirinya sendiri juga dapat membahayakan orang lain di jalan raya.
Artikel Lainnya
- 
		                      
		                      18921/09/2025
 - 
		                      
		                      83505/12/2021
 - 
		                      
		                      21020/05/2025
 
- 
		                      
		                      
Seleksi CASN dan Kesadaran Diri Dalam Budaya Digital Kita
65931/10/2021 - 
		                      
		                      
Solusi Pendidikan Seks Melalui Pendidikan Fitrah Seksualitas
170605/07/2021 - 
		                      
		                      
Menggagas Islam Tengah dalam Gerakan Bela Agama
170103/12/2020 
