Public Discourse: Akar Persoalan Papua

Sulkhan dalam Opini Mingguan The Columnist (9/9) meyakini bahwa persoalan Papua lahir dari kombinasi dua situasi. Ingatan akan penderitaan (memoria passionis) milik masyarakat Papua dan pelanggaran HAM yang belum terungkap dan teratasi. Bertemunya dua situasi ini membuat Papua bergejolak.
Namun bila mencermati diskusi publik yang digelar di banyak tempat, akar persoalan di Papua memiliki banyak rupa. Pendekatan kebijakan meyakini bahwa Dana Otsus yang hanya dinikmati elite birokrasi Papua adalah penyebabnya. Sementara kacamata HAM meyakini kalau akar persoalan di Papua tak lain seputaran kebebasan dalam menyampaikan pendapat.
Lain lagi dengan perspektif demokrasi yang menyimpulkan pendekatan militer pemerintah sebagai sumber masalah. Atau para ekonom yang menyodorkan kesenjangan ekonomi sebagai inti persoalan.
Cara pandang manakah yang lebih akurat dalam menjelaskan akar persoalan Papua? Silahkan tulis pendapat anda di bawah sesuai dengan peraturan yang kami sediakan.
Artikel Lainnya
-
267619/02/2021
-
147314/08/2020
-
117702/04/2021
-
Perubahan Iklim dan Kepulauan Pasifik
295303/11/2020 -
Harmoni Iman di Tengah Kekerasan
49606/03/2024 -
Ketika Takdir Disalahpahami: Antara Pesantren yang Lalai dan Masyarakat yang Kehilangan Kendali Iman
6109/10/2025