Mewaspadai Virus Cacar Monyet

Mewaspadai Virus Cacar Monyet 08/11/2023 292 view Lainnya detik.com

Cacar monyet, atau lebih dikenal dengan nama monkeypox, adalah penyakit yang masih relatif jarang terdengar di telinga kita. Namun, penyakit ini bisa menjadi ancaman serius, terutama di daerah-daerah yang berisiko.

Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini mirip dengan cacar manusia dalam beberapa aspek, seperti gejala kulit yang muncul dalam bentuk bintik dan ruam, bercak kulit merah dan berisi cairan yang mirip lepuh. Namun, cacar monyet memiliki perbedaan yang signifikan karena cenderung lebih serius dibanding cacar biasa.

Virus cacar monyet atau yang disebut monkeypox baru-baru ini telah ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Dimana sebuah berita yang diunggah oleh akun tiktok @Officiali News telah terdektesi 2 orang warga Tangerang yang terpapar virus cacar monyet pada 3 November 2023.

Kasus pertama ditemukan pada seorang pria yang ber-KTP Jawa Barat dan baru 10 bulan berdomisili di Tangerang Selatan, kemudian kasus kedua ditemukan pada pria yang berdomisili dan ber-KTP Tangerang Selatan.

Kedua pasien tersebut memiliki gejala demam, kelelahan, nyeri otot dan pembengkakan. Pada saat ini salah satu pasien tengah menjalani pemeriksaan dan isolasi di rumah sakit.

Dalam kasus ini membuat heboh para masyarakat yang khawatir dan resah akan virus tersebut . Karena virus tersebut dapat menyebar melalui kontak fisik dengan hewan, atau lewat udara.

Gejala cacar monyet dapat bervariasi dari ringan hingga parah. Biasanya, gejala muncul dalam waktu 5-21 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala umum cacar monyet yaitu : demam, lemas dan kelelahan, nyeri otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam yang terjadi di seluruh tubuh, yang dapat berkembang menjadi bintik-bintik dan kemudian berubah menjadi pustula dan kerontokan rambut.

Gejala cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Meskipun jarang, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Cacar monyet adalah penyakit zoonosis, yang berarti penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Primata, seperti monyet, menjadi inang alami dari virus monkeypox. Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan hewan inang, terutama melalui gigitan, kontak dengan darah atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh virus.

Selain itu, manusia dapat menularkan virus ini kepada manusia lainnya melalui kontak langsung atau melalui droplet pernapasan yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. Meskipun penularannya lebih rendah dibandingkan dengan cacar manusia, cacar monyet masih merupakan ancaman kesehatan masyarakat.

Pencegahan adalah langkah penting dalam mengatasi penyakit cacar monyet. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah; Pertama vaksinasi. Meskipun vaksin untuk cacar monyet belum tersedia secara umum, penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin yang efektif.

Kedua, pengendalian hewan, mengurangi kontak manusia dengan primata dan hewan lain yang dapat menjadi inang virus merupakan tindakan penting. Hal ini melibatkan pengawasan dan pengendalian populasi hewan inang serta penanganan yang aman terhadap hewan yang terinfeksi.

Ketiga, isolasi. Individu yang terinfeksi cacar monyet harus diisolasi untuk penanganan yang serius agar dapat mencegah penyebaran virus kepada orang lain.

Keempat, perawatan kesehatan yang aman. Petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet harus mengikuti protokol keamanan yang ketat untuk mencegah penularan.

Ada juga kasus cacar monyet yang terjadi terutama di wilayah-wilayah tertentu, seperti di Afrika. Namun, ada juga laporan sporadis tentang cacar monyet di luar Afrika, termasuk Amerika Serikat dan Eropa. Kasus cacar monyet yang terjadi di luar Afrika biasanya terkait dengan perjalanan dari wilayah-wilayah endemik penyakit ini.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang cacar monyet dan tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya