M Nuh dan Lelang Motor Jokowi

Apakah setiap kesalahan seseorang berakibat fatal dan mendapat hukuman? Jawabannya mungkin beragam. Ada yang menjawab ya, namun mungkin tak sedikit yang menjawab tidak.
Namun kesalahan yang dilakukan oleh M Nuh yang mengikuti proses lelang amal, dengan salah satu barang yang dilelang adalah motor milik Pak Presiden Jokowi, barangkali merupakan kesalahan fatal yang justru memberikan manfaat pada proses lelang amal untuk kemanusiaan tersebut.
Kesalahan M Nuh yang mengikuti proses lelang motor Jokowi sesungguhnya kesalahan yang tidak disengaja, tidak memiliki niat jahat atau modus keji lainnya. Namun kesalahan yang dilakukan oleh M Nuh adalah murni sebuah kesalahan yang dilakukan oleh rakyat biasa.
Menurut pengakuannya, M Nuh yang merupakan warga Jambi tersebut, tidak mengetahui bahwa apa yang diikutinya adalah sebuah lelang motor milik Pak Presiden Jokowi yang hasilnya nanti akan didonasikan untuk kepentingan masyarakat terdampak korona. M Nuh hanya tahu bahwa yang diikutinya adalah sebuah acara dimana dia akan mendapatkan uang yang diberikan pak Jokowi senilai 2,55 M. Intinya beliau hanya tahu bahwa acara yang diikutinya adalah acara kuis. Sebuah kesalahan yang menurut penulis adalah kesalahan yang tanpa disengaja.
Maka begitu diumumkan bahwa M Nuh sebagai pemenangnya, menjadi sangat wajar beliau beserta keluarga begitu kegirangan dan merasa sangat bahagia. Ini bisa kita maklumi bahwa bagi kita dan mungkin juga M Nuh uang senilai 2,55 M adalah uang yang sangat besar. Jadi ketika beliau masih memiliki keyakinan akan mendapatkan uang tersebut tentunya beliau sangat bahagia. Kebahagiaan rakyat kecil dan mungkin juga kebahagian kita semua.
Tapi apa hendak dikata, apa yang diimpikan dan diharapkan M Nuh ternyata bukan hadiah uang namun adalah proses lelang. Layaknya sebuah lelang, M Nuh tidak akan mendapatkan uang senilai 2,55 M namun beliau harus mengeluarkan uang senilai 2,55 M untuk menebus motor Pak Presiden Jokowi.
Barangkali ketika memperoleh kesadaran bahwa yang diikuitinya adalah proses lelang bukan acara kuis, perasaan M Nuh begitu kecewa, sedih dan takut. Ketakutannya disebabkan karena sebenarnya M Nuh tidak memiliki uang sebesar itu untuk menebus motor Pak Jokowi, beliau takut kalau ditagih panitia lelang dan diminta menyerahkan uang sebesar 2,55 M tersebut. Karena ketakutannya itu, beliau lapor ke pihak berwajib, kepolisian, untuk minta perlindungan.
Kepolisianpun tidak menahan M Nuh namun membebaskannya. M Nuh dianggap tidak bersalah karena beliau tidak tahu bahwa acara yang diikutinya adalah lelang. Atas kesalahannya tersebut M Nuh dimaafkan bahkan informasinya M Nuh mendapatkan bantuan.
Barangkali tanpa kesalahan yang tak disengaja oleh M Nuh, nilai lelang motor Pak Presiden Jokowi tidak akan mencapai angka 2,55 M. M Nuh berani menawar dan harga lelang motor Pak Presiden Jokowi selalu naik karena beliau melakukan itu semua dengan rasa bahagia dan tanpa beban. Beliau berpikiran bahwa yang akan beliau dapatkan terhadap harga yang beliau setujui pada lelang tersebut adalah hadiah berupa uang senilai 2,55 M. Dengan keberanian menawar yang dilakukan oleh M Nuh tersebut jadilah harga lelang motor Pak Presiden Jokowi mencapai harga di atas 2 Milyar lebih. Bisa jadi tanpa kesalahan yang dilakukan oleh bapak M Nuh, nilai lelang motor Pak Presiden Jokowi tidak akan mencapai harga setinggi itu.
Kesalahan M Nuh menurut penulis berakibat manis. Pemenang lelang pun pada akhinya jatuh pada orang yang tepat dalam artian adalah orang yang benar-benar punya uang untuk menebus barang lelang yang dimenanginya. Pemenang lelang motor Pak Presiden Jokowi akhirnya jatuh pada Dek Warren Tanoe yang merupakan yang merupakan anak pengusaha terkenal di Indonesia yaitu Hary Tanoe.
Cerita lelang motor Pak Presiden Jokowi barangkali akan menjadi cerita yang begitu berkesan pada diri M Nuh. Hari-hari ini, M Nuh yang merupakan rakyat biasa dengan pekerjaan sehari-harinya adalah buruh bangunan saat ini sedang dicari banyak orang. Bukan untuk menghakimi atas kesalahan beliau mengikuti lelang motor Pak Presiden Jokowi namun untuk sekadar diwawancarai secara langsung, selfie bersama atau hanya ingin sekedar tahu siapa sosok sesungguhnya pemenang lelang bernama M Nuh yang tidak jadi pemenang itu.
Itulah mungkin kesalahan yang tidak disengaja, tidak berakibat fatal, tidak memperoleh hukuman, dan justru memberikan manfaat pada diri yang berbuat salah dan orang lain. Terima kasih Pak Presiden Jokowi atas motor yang dilelangnya, terima kasih Dik Warren Tanoe sebagai pemenang lelang dan terima kasih Pak M Nuh atas jasanya yang mampu menaikan harga penawaran lelang tertinggi.
Artikel Lainnya
-
76415/10/2022
-
128322/02/2022
-
189013/03/2022
-
Menyoal Sistem Patron-Klien di Indonesia
295401/09/2021 -
Stoikisme Bangsa Indonesia Melucuti Fasisme Penjajah Belanda
33609/06/2024 -
Pilkada: Saat Para Elit Mendadak Merakyat
152721/09/2024