Revenge Tourism Pasca Covid-19

Freelance Writer
Revenge Tourism Pasca Covid-19 01/05/2020 1546 view Lomba Esai Free Pic Search

Saat ini masyarakat dunia dihadapkan pada persoalan munculnya sebuah virus baru yaitu Virus Corona (Covid-19). Virus ini masih satu family dengan virus Mers dan Sars yang juga telah melanda beberapa tahun yang lalu. Dari berbagai virus yang telah muncul sebelumnya, Covid-19 merupakan virus yang paling cepat penularannya dan memberikan dampak besar sehingga mampu mengguncangkan berbagai negara saat ini. Lebih dari 185 negara dan 2 juta lebih penduduk telah terjangkit Covid-19.

Secara umum, segala sisi kehidupan berbagai negara telah memberikan dampak buruk, mulai dari persoalan ekonomi, sosial, politik dan lain sebagainya. Belum lagi persoalan masyarakat dalam penanganan Covid-19 mulai saat proses pemantauan, pemeriksaan kesembuhan ataupun wafatnya yang harus dilaksanakan sesuai protokol kesehatan.

Negara Indonesia sebagai salah-satu daftar urutan negara yang banyak terjangkit, sudah pasti tidak luput dari konsekuensi dari dampak Covid-19. Salah satu dampaknya pada persoalan ekonomi. Sebagaimana yang diketahui, ekonomi adalah penyangga utama dalam kehidupan sosial negara. Sejak adanya Covid-19, fenomena yang terjadi bahwa daya minat beli masyarakat menurun.

Lihat saja, masyarakat saat ini hampir sebagian besar tidak terlalu membutuhkan barang sekunder apalagi tersier. Mereka hanya fokus untuk kebutuhan penting saja. Terlebih saat pertama kali mewabah di Indonesia, panic buying terjadi hanya untuk membeli sebanyak-banyaknya masker, hand sanitizier, hand wash, sarung tangan, vitamin dan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan Covid-19.

Dari fenomena tersebut, sektor usaha lainnya mengalami omset yang menurun dan pada akhirnya terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) secara besar-besaran. Hal ini yang membuat ekonomi tiap masyarakat terguncang, terutama bagi mereka kelas ekonomi menengah dan bawah.

Tidak sampai disitu, sebagai langkah pemutusan rantai penularan Covid-19, maka diberlakukan aturan PSBB (Persatuan Sosial Berskala Besar) di wilayah-wilayah zona merah. Pemberlakuan PSBB membuat pergerakan masyarakat menjadi terhimpit karena adanya pembatasan-pembatasan tertentu selama berada di luar rumah. Sebagai contoh, supir mobil tidak diperkenankan untuk mengangkut penumpang lebih dari aturan yang telah ditetapkan. Semua pemberlakuan aturan tersebut memang memberikan efek pembatasan gerak dalam ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah berusaha untuk memberikan bantuan sembako sebagai tanggung jawab kepada masyarakat.

Pandemi Covid-19 jika dihubungkan dengan fenomena-fenomena tersebut memberikan efek bahwa faktanya ekonomi nasional kian lesu. Berbagai prediksi menyimpulkan bahwa fase ini akan terjadi hingga Covid-19 mulai hilang. Salah satu bidang yang mampu mendongkrak ekonomi nasional sebelum terjadi pandemi Covid-19 adalah dibidang pariwisata.

Indonesia di bidang pariwisarta mampu mendongkrak ekonomi nasional dan memberdayakan masyarakat sehingga ekonomi mereka setidaknya berada di garis menengah. Seperti yang diketahui, Indonesia terkenal di mancanegara sebagai tujuan destinasi wisata karena keindahan alam di darat dan di laut yang begitu luas dan terbentang dari Aceh hingga Papua. Bukan hanya wisatawan mancanegara, tetapi juga wisatawan lokal memadati destinasi wilayah sendiri. Salah satu daerah tujuan wisata terbanyak adalah di Bali.

Berdasarkan data statistik United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada tahun 2019, terdapat 1,5 miliar jiwa yang berpergian ke seluruh penjuru dunia. Adapun kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia periode Januari-Juni 2019 mencapai 7,83 juta kunjungan, tumbuh 4,01% dari periode tahun 2018.

Dari urutan tersebut, Indonesia naik pada urutan dunia di posisi 50 dari posisi 70 di tahun 2018 dan pada urutan ASEAN menempatkan posisi 4 di bawah Thailand, Malaysia dan Singapura. Seiring dengan upaya Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata di luar Bali melalui pembangunan infrastruktur pariwisata di era 4.0 memungkinkan devisa pariwisata negara akan melonjak naik terutama pasca Covid-19 berakhir.

Fenomena Revenge Tourism dan Kesigapan Pemerintah

Setelah wabah Covid-19 berakhir maka fenomena revenge tourism akan terjadi dan berdampak pada perbaikan ekonomi kembali melalui industri pariwisata. Apa hubungannya antara pariwisata meningkatkan ekonomi nasional setelah wabah Covid-19 berakhir?

Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap pembatasan gerak tiap orang termasuk segala bentuk pembatalan dan larangan untuk berwisata. Anjuran untuk tetap berada di rumah selama tidak adanya keperluan mendesak untuk mencari nafkah atau mencari keperluan penting sangat dihimbau oleh negara. Terlebih lagi bagi daerah yang telah menetapkan PSBB, maka aturannya sudah pasti lebih ketat karena terdapat sanksi.

Berkaca sebagai makhluk sosial, keadaaan sekarang bagi sebagian orang adalah hal yang awalnya mereka nikmati namun lama-kelamaan akan menjadikan jenuh dan merindukan aktivitas dan suasana hedonisme untuk menghilangkan kejenuhan selama berada di rumah. Oleh karena itu, adanya Covid-19 diprediksi akan dianggap sebagai momen revenge tourism, yakni balas dendam untuk berwisata setelah berbulan-bulan berada di rumah.

Dalam Webinar Update Industri Pariwisata, Markplus Tourism mengutarakan bahwa pasca Covid-19 akan banyak berbagai gelombang wisatawan lokal dan mancanegara yang akan menikmati liburan. Disinilah salah satu upaya kerjasama antara pengusaha dan pemerintah dalam membangun kembali ekonomi yang telah lesu.

Di sisi pengusaha adalah mampu untuk bertahan dan menjaga cashflow. Walaupun kondisi pariwisata saat ini merasakan dampak besar tetapi setelah pandemi berakhir malah akan menjadikan profitabilitas meningkat berkali-kali lipat. Industri pariwisata hanya perlu menjaga cashflow dan image sebab sudah pasti masyarakat akan lebih safety dikarenakan trauma-trauma pasca Covid-19.

Begitupun pemerintah perlu untuk mendukung segala hal di bidang pariwisata demi kelancaran agar meningkatkan devisa negara. Dari hal tersebut, ekonomi yang awalnya lesu pada saat Covid-19 mewabah akan berbalik haluan membuat ekonomi Indonesia kembali bangun setelah Covid-19, salah-satunya melalui fenomena revenge tourism.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya