Relevansi Komunisme dan Islam
Berbagai isu – isu yang kesebar perihal kebangkitan komunisme akhir – akhir ini cukup untuk memasang kita perang ideologi di lapisan masyarakat, bahkan baru – baru ini banyak organisasi massa menolak Rancangan Undang – undang Haluan Ideologi Pancasila karena memiliki kedekatan dengan ideologi komunisme.
Al-quran sebagai doktrin dan rujukan utama umat Islam dalam segala aspek kehidupan, pasti memiliki ayat – ayat tematik guna dijadikan landasan yang menerangkan tentang kehidupan sosial budaya, politik dan negara salah satunya tentang ideologi komunisme, di mana ajaran ideologinya ada dalam Al – quran.
Hermenutikafenomenologi digunakan untuk mengkaji ayat Al – quran bernuansa komunis ini, sangat disayangkan sulit untuk diterapkan di Negara Indonesia karena ideologi komunis disebarkan dan dipaksakan kepada masyarakat umum menggunakan metode yang dianggap tidak manusiawi seperti menandakan kekerasan, pembunuhan, pembantaian, justru membuat komunis menjadi ideologi yang terkutuk.
Dalam Karyanya Marx (1848), Manifesto of the Communist Party mendefinisikan Komunisme yang merupakan suatu gagasan untuk merevolusi tatanan yang ada dengan cara menciptakan sebuah tatanan yang baru, di mana dunia baru yang diinginkan kelak akan dihuni oleh masyarakat yang tidak mengenal kelas dan kasta sosial. Sebuah tatanan masyarakat yang dapat hidup rukun dan damai dalam suatu lingkup keadaan di mana manusia dibebaskan dari paksaan dan penindasan (Marx, 1848).
Perspektif Islam
Revolusi yang diinginkan komunisme yaitu sebuah pengentasan kemiskinan dan penindasan, jauh sebelum komunisme muncul, Islam melalui Al – quran telah mengajukan sebuah konsep revolusi tatanan bangsa Arab untuk menghilangkan zaman kejahiliyyahan Bangsa Arab pada zaman tersebut yang menjadi landasan dasar Al – quran untuk merevolusi.
Beberapa pandangan komunis mengenai isi Al – quran surah Al – Qasas/28 : 77 yang berbunyi : Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan. Ayat tersebut diringkas sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang berbuat kerusakan, dalam relevansinya penghapusan hak asasi manusia yang ditegaskan oleh komunisme dengan menggunakan kekerasan tentu berbenturan dengan aspek Islam yang mengajarkan kedamaian.
Mengenai sentralisasi ekonomi Al – quran juga memiliki pembahasan mengenai penghapusan hak kepemilikan perorangan, sebagaimana Al – quran telah mengatakan bahwa setiap harta hekikatnya adalah milik Allah SWT dan dititipkan kepada manusia sebagai amanah (Al Hadi, 57/7). Sebagaimana relevansinya dengan perspektif komunis yang menginginkan sentralisasi ekonomi yang dipusatkan kepada pemerintah dan penghapusan hak perorangan yang kelak akan digantikan dengan hak milik bersama dan islam yang mengatur bagaimana tata kelola harta dan hak – hak seseorang terhadap harta yang dimilikinya.
Komunisme yang menginginkan penghapusan hak – hak kepemilikan seseorang dan diambil alih oleh negara seutuhnya. Hal ini dimaksud agar setiap orang mendapatkan status dan hak yang sama rata tanpa kasta dalam ekonominya memberi sesuai kemampuan dan menerima sesuai kebutuhan. Komunisme menitikberatkan kepemilikan harta, kekayaan dan aset sepenuhnya dikuasai oleh negara. Setiap individu boleh mencari harta dan kekayaan sendiri namun hal tersebut sudah dibatasi oleh negara.
Meski Islam tetap memperhatikan kepemilikan harta bagi seseorang, namun Islam juga sangat memperhatikan kaum miskin dan yang kurang mampu melalui konsep, sedekah, zakat dan infak yang sudah diatur oleh Al – quran, bahwasannya harta yang dimiliki individu adalah memiliki hak orang lain yang membutuhkan. Tidak secara merata melainkan sesuai kadar dan ketentuan. Jika di analisis ideologi komunis secara utuh, maka ideologi komunis merupakan sebuah hal kontradiksi dengan ayat Al – quran dalam hak filsafat, namun beberapa ada yang sejalur dengan Al – quran khususnya dalam kepentingan politik dan ekonomi demi mencapai kesejahteraan bersama.
Pahlawan Muslim Yang Menggunakan Komunis Sebagai Alat Memperjuangkan Kemerdekaan
Banyak tokoh nasional yang selama hidupnya memperjuangkan kemerdekaan dan berusaha memberikan kontribusi untuk kemajuan bangsa, tokoh seperti Haji Misbach beliau seorang pahlawan yang menentang penjajahan Belanda, sayangnya Haji Misbach tidak banyak dibahas oleh beberapa pelajaran sejarah di sekolah, tokoh ini dianggap tokoh kiri namum kontribusinya terhadap kemerdekaan Indonesia cukup besar.
Haji Misbach merupakan salah satu orang yang dikenal dengan sang propagandis. Pemikirannya untuk menyandingkan ajaran Islam dan Komunisme, hasil pemikiran mengenai komunisme Islam membawa pengaruh besar terhadap penghapusan kapitalisme yang identik dengan kesengsaraan rakyat dan penindasan.Haji Misbach ingin menyandingkan ajaran Komunis dan ajaran Islam yang terinspirasi ilmu keagamaan yang telah didapatnya sekaligus membaca – bacaan dari karangan Marx, mengenai sistem komunisme sebagai bentuk perlawanan dari kaum buruh terhadap sistem kapitalisme yang selalu menjadi sebab adanya penindasan.
Suatu gagasan Haji Misbach yang memandang bahwa agama Islam merupakan agama keselamatan. Ajaran Islam bersifat terbuka, tidak memaksa, dan tidak membedakan. Islam juga mengajarkan mengasihi tidak boleh memaksa suatu hak, ketertarikan tersebut adalah ajaran Islam dan Komunisme sama – sama menjunjung tinggi kesamaan hak dan menentang adanya penindasan (Yusdani, 2002). Atas dasar itulah Haji Misbach mencoba menyandingkan ajaran Islam dengan komunisme lewat berbagai tulisan yang dapat mempengaruhi semangat kaum yang ditindas oleh kapitalis. Hingga akhirnya pengaruh pemikiran Haji Misbach berdampak besar dengan adanya gerakan anti – kapitalis di mana gerakan tersebut melawan sebuah penindasan.
Islam dan Komunisme adalah solusi yang paling tepat, Islam merupakan pondasi dasar dan pedoman manusia. Islam tidak hanya mengatur hubungan Tuhan dan makhluknya, melainkan juga Islam mengatur segala aspek kehidupan dan Islam mengajarkan mengenai keadilan. Komunisme dari segi positif merupakan bentuk ajaran persamaan hak. Seperti yang diungkap oleh Karl Marx bahwa kejahatan sosial adalah kepemilikan barang pribadi yang mengakibatkan kerugian. Maka hal itu Islam dan komunisme yang memiliki sifat kebersamaan dan kerakyatan yang membidik sasaran untuk kepentingan bersama.
Di satu sisi lain Komunisme merupakan alat perjuangan untuk melawan kapitalisme, terlepas dari kontroversinya ajaran Isalam dan Komunisme dijadikan landasan untuk memperjuangkan kebebasan masyarakat dari belenggu kapitalisme dan imperialisme. Hingga saat ini di Indonesia sungguh disayangkan ideologi komunisme disalahartikan sebagai ideologi yang kejam bahkan tidak beragama.
Artikel Lainnya
-
127431/10/2020
-
315809/05/2020
-
107517/08/2022
-
Mungkinkah Menyederhanakan Polemik Veronica Koman Sebatas Utang Piutang?
101317/08/2020 -
409403/02/2021
-
890218/05/2022
