Pengaruh Ilmu Pengetahuan Bebas Nilai Terhadap Perkembangan Teknologi
Ilmu pengetahuan adalah salah satu pondasi dalam menciptakan kemajuan. Dengan ilmu kita bisa membuat alat, mempelajari alam, bahkan bisa merubah pola hidup. Tapi dalam perkembangannya, muncul pandangan dari ilmu filsafat yang mengatakan bahwa ilmu pengetahuan harus bersifat bebas nilai yang bisa diartikan kalau ilmu itu tidak boleh dipengaruhi oleh agama, suku, moral dan sebagainya. Menurut pandangan ini, ilmu itu harus berorientasi pada tujuan, dengan kata lain harus objektif berdasarkan data dan fakta.
Dengan adanya pandangan tersebut, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat tetapi menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat. Banyak masyarakat yang pro dan kontra akan pandangan ini ada yang setuju bahwa ilmu pengetahuan harus bebas nilai dan objektif dan ada juga yang menolak bukan dengan alasan tidak objektif tapi harus memikirkan sisi kemanusiaannya juga.
Konsep tentang ilmu pengetahuan bebas nilai di abad ke 19 mulai menguat dan dengan munculnya Augusto Comte yang membawa positivsme ilmiah. Ilmuan di masa itu pun yakin bahwa ilmu yang objektif bisa didapat jika ilmu terbebas dari hal - hal atau nilai - nilai yang subjektif. Sudut pandang ini membuat ilmu pengetahuan berkembang pesat hingga terjadinya masa Revolusi Industri sampai abad 20. Karena adanya kebebasan dalam menciptakan karya ilmiah tersebut, berhasil membuat ilmuan menciptakan berbagai teknologi terbaru seperti mesin uap, listrik, komputer, sampai energi nuklir yang masih diteliti hingga saat ini. Tapi di lain sisi, perkembangan yang pesat ini juga membuat adanya potensi penyalahgunaan ilmu yang tidak digunakan untuk kepentingan bersama.
Sekarang pertanyaannya adalah siapa yang berperan dalam hal ini? jelas yang berperan adalah ilmuwan, peneliti, pemerintah, dan perusahaan. Dengan banyaknya penelitian, mereka mendorong banyak inovasi tanpa batas. Tetapi ketika kemanusiaan, pertimbangan etis, kepentingan ekonomi, dan politik tidak jadi patokan utama. Hal ini mengakibatkan banyak yang menggeser tujuan moral dari ilmu itu sendiri. Dengan banyaknya penelitian yang dilakukan tapi bukan untuk kepentingan manusia, tetapi demi keuntungan pribadi atau perusahaan. Karena inilah jika pengetahuan dibiarkan sepenuhnya “bebas nilai” banyak menimbulkan resiko yang besar
Dengan ini dampaknya banyak dan hampir di semua aspek kehidupan. Contoh, dalam aspek militer, ilmu pengetahuan bebas nilai ini membuat para peneliti dan ilmuwan menciptakan senjata pemusnah massal seperti bom atom yang tujuan hanya untuk membuat negara terlihat punya power dan ditakuti negara lain. Sedangkan dampaknya bisa memusnahkan banyak manusia, bukan menyelamatkannya. Dalam aspek kesehatan tidak bisa dipungkiri dengan majunya bio teknologi menimbulkan inovasi yang melewati tujuan moral seperti kloning. Kloning ini menciptakan dilema moral antar para ilmuwan, ada yang berpendapat ini bagus untuk peradaban dan ada juga yang berpendapat ini menyalahi kodrat. Dalam aspek teknologi tidak bisa dipungkiri juga bahwa teknologi berkembang sangat pesat. Dari yang tadinya kalau ingin menelpon harus ke wartel saat ini tinggal tekan ponsel genggam saja. Inovasi yang brilliant ini membuat dunia digital berkembang pesat, apalagi dengan adanya Artificial Intelligence (AI). AI ini banyak menimbulkan masalah etis seperti, plagiarisme, manipulasi informasi, hingga bisa menghilangkan lapangan pekerjaan. Di Indonesia sendiri pun teknologi digital sering disalahgunakan untuk menyebar hoaks dan kejahatan siber.
Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya ilmu yang bebas nilai yang tidak diberi pertimbangan moral sebagai batasan. Para ilmuwan hanya fokus pada “apa yang bisa buat” “ apa yang bisa dilakukan” bukan “apa yang seharusnya dilakukan”. Hal ini mengakibatkan kemajuan teknologi yang super cepat tapi tidak terkontrol dan tidak memihak kepentingan manusia. tanpa adanya nilai kemanusiaan inilah ilmu kehilangan sisi etisnya bahkan bisa menjadi ancaman bagi kehidupan itu sendiri
Di satu sisi dampak dari perkembangan teknologi ini juga membawa manfaat yang besar seperti efisiensi dan kemajuan ekonomi. Tetapi di sisi yang lain ada juga dampak negatifnya seperti kerusakan lingkungan, ketimpangan sosial, dan hilangnya kontrol manusa terhadap teknologi ciptaannya sendiri. Karena inilah teknologi yang diciptakan tanpa adanya pertimbangan etis yang berpotensi mengubah manusia hanya menjadi objek dari sistem yang ia buat sendiri
Dengan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan bebas nilai memang bisa mempercepat perkembangan teknologi di dalam aspek apapun, tapi dengan tidak adanya nilai moral dan kemanusiaan ilmu berpotensi menjadi tidak berkemanusiaan. Ilmu dan teknologi seharusnya bertujuan untuk membantu manusia, bukan kebalikannya. Di Indonesia sendiri untungnya ada nilai - nilai pancasila, terutama di sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, sila kedua inilah yang menjadi dasar etis dan moral agar ilmu dan teknologi berkembang secara bertanggung jawab. Kemajuan ilmu pun tidak hanya menghasilkan kecanggihan teknis, akan tetapi juga mencerminkan kebijsksanaan dalam moral yang menjaga manusia itu sendiri
Artikel Lainnya
-
18002/08/2025
-
195721/02/2020
-
70921/08/2022
-
Minyak Goreng dan Fenomena Panic Buying
163628/01/2022 -
Shadow State: Patologi Elektoral Berbasis Bayangan Tirani
84625/10/2022 -
Kekalahan Diskursus Kemasyarakatan dalam Sastra
163709/08/2020
