Akankah Vaksinasi Corona Sesuai Harapan ?

Virus Corona yang sudah muncul di Wuhan, China akhir 2019 dan masuk ke Indonesia awal Maret 2020 hingga kini masih belum usai. Perlawanan dan kesiapan diri untuk bertahan di situasi serba sulit terus dilakukan. Memasuki tahun 2021 ini kita menerima kabar gembira bahwa vaksin Covid 19 yaitu Sinovac buatan negara Tiongkok akan segera tiba di Indonesia dan akan disuntikkan secara massal ke masyarakat Indonesia tahun ini. Lantas apakah di tahun 2021, Indonesia akan bebas dari Corona? dan apakah dengan demikian masyarakat sudah bisa ke luar rumah dengan santai?
Jika dilihat dari perspektif sosial masyarakat dan flashback dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah satu tahun ke belakang ini, termasuk program-progam yang telah dikeluarkan, ternyata bagaikan menanti bidadari jatuh dari langit. Hal ini karena banyak program tidak tepat sasaran. Mulai bantuan sosial (bansos) untuk safety net atau jaring pengaman masyarakat dikorupsi oleh menteri Jokowi sendiri dan membuat kepercayaan masyarakat luntur karena upaya negara dalam menjamin keselamatan masyarakat untuk bertahan hidup tidak terealisasi dengan baik.
Selain itu, penulis juga menemukan di lingkungan sekitar masih terdapat program bansos yang tidak tepat sasaran. Ada yang sudah mengisi formulir di ketua RT atau RW bantuan yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang. Program kartu pra kerja hingga hari ini juga belum bisa dibuktikan. Bagaimana saat wabah ini diberikan pelatihan kerja kepada masyarakat lantas bisa langsung mendapatkan pekerjaan di tengah pandemi? Tentu pembahasan ini bisa ditinjau lebih dalam lagi oleh pihak terkait. Lantas bagaimana kepercayaan masyarakat dibangun untuk menarik masyarakat agar divaksinasi massal tahun 2021?
Dari sisi ekonomi, jika realisasi anggaran penanggulangan Covid-19 akhir November 2020 masih 62,1%, lantas kapan sampainya ke tangan masyarakat? Kita paham realisasi anggaran Covid-19 ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi mesti cepat disalurkan tetapi masalah birokrasi masih menjadi momok bagi pemerintah. Untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dalam situasi darurat ini mestilah negara hadir dalam setiap langkah masyarakat yang setiap hari berusaha mencari rupiah demi rupiah agar keluarganya bisa makan dan hidup dalam kenyamanan dan kepastian masa depan.
Mari melihat program vaksinasi Covid-19 di tahun 2021 ini. Setelah Presiden Jokowi di vaksin pada hari Rabu,13 Januari 2021 kemarin muncul banyak polemik dari masyarakat. Mulai dari efektivitasnya yang hanya 65,3%, walau sudah di atas 50% dan sesuai dari standar WHO tetapi mengapa tidak mendekati 100%? Dari sini dapat kita analisis meskipun tidak 100% efektif, Indonesia tetap membeli vaksin dari negara Tiongkok tersebut karena harganya termasuk paling murah di dunia dan karena jumlah penduduk Indonesia cukup besar sehingga kebijakan anggaran untuk vaksin ke masyarakat perlu diatur lebih rinci oleh menteri keuangan. Lebih dari itu, setelah di vaksin masyarakat tidak boleh lengah dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Lantas bagaimana upaya vaksinasi tahun 2021 agar berjalan dengan lancar? Solusinya adalah menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Pemerintah harus membuktikan terlebih dahulu kebijakan pro rakyat dengan realisasi anggaran bantuan sosial tepat sasaran di bawah kementrian sosial yang baru. Komunikasi di kalangan istana juga perlu diperbaiki dan mampu membuat tenang masyarakat akan situasi yang terjadi di bawah kepemimpinan presiden. Selain itu,upaya reshuffle kabinet yang baru diharapkan menjadi secercah harapan bagi masyarakat akan sebuah kemajuan dalam bernegara dan perbaikan tata kelola yang baik terhadap perpolitikan tanah air.
Dari segi masyarakat, munculnya semangat gotong royong yang sudah menjadi jati diri bangsa hendaklah dipupuk lagi dalam memahami bahwa permasalahan hari ini adalah permasalahan bersama. Agar bisa diselesaikan dengan baik membutuhkan kerja sama semua pihak terkait. Sikap saling empati sudah selayaknya juga diperkuat, bahwa hari ini perjuangan tenaga medis belumlah berakhir. Di samping meninggalkan duka yang mendalam dari adanya korban nyawa manusia juga dari semua sektor kehidupan yang porak-poranda dalam menghadapi virus yang tak kasat mata ini. Terakhir, perlunya sikap saling memiliki satu sama lain sehingga kepercayaan akan tumbuh dan negeri ini akan bangkit menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya dapat diwujudkan bagi hari ini dan generasi kita sesudahnya.
Artikel Lainnya
-
134423/11/2020
-
152321/01/2021
-
41718/10/2023
-
300231/08/2021
-
Post-Teknokratik State: MBG, dan Transisi Dari Pemerintahan Rasional ke Pemerintahan Populis
5109/10/2025 -
Kampus dan Permainan Pemerintah
211623/02/2020