Spirit Sumpah Pemuda

Menulis diberbagai platform media massa. Aktivis Pendidikan dan Sosial
Spirit Sumpah Pemuda 29/10/2024 138 view Lainnya gelorasriwijaya.co

Pemuda saat ini sedang berada pada persimpangan jalan. Akibatnya, pemuda tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam kehidupan. Pengaruh globalisasi sangat kuat menerpa kehidupan pemuda. Budaya luar yang menjadi tren di kalangan pemuda dengan mengikuti segala bentuk tindakannya. Salah satu contoh, pada tahun 1812 suku Indian suku Asli Amerika Serikat hilang bagaikan ditelan bumi, akibat adanya hegemoni penguasa hingga hilangnya keberadaan tradisi mereka.

Kehidupan modern saat ini, bangsa-bangsa yang memiliki nilai budaya tertentu mulai tergerus nilainya dan berubah secara total akibat hegemoni media. Sifat yang ogah-ogahan tidak mempelajari budaya lokal, dianggap tidak modern dan maju. Anggapan tersebut menandai hilangnya identitas yang tergadai akibat cara pandang yang sempit dan tidak mau menerima pelajaran.

Keadaan seperti ini yang mencirikan generasi z saat ini. Generasi yang secara fisik tangguh, namun mental dan jiwanya gampang rapuh dan terombang ambing. Selain itu, generasi ini secara kualitas sangat melek teknologi, informasi lintas dunia gampang ditemukan dan dijadikan sebagai contoh. Namun kalau kita melihat lebih jauh keadaan ini, kita akan banyak menemukan persoalan yang begitu kompleks. Di antaranya masuknya budaya asing yang tidak dapat terbendung akibat teknologi membuat perilaku generasi saat ini jauh dari nilai-nilai bangsa Indonesia.

Pergerakan pemuda mulai mengalami degradasi sejak diciptakannya media sosial. Pemuda terbawa arus followership. Sosialisasi pembentukan kepribadian tergantikan dari peer-group ke influencer. Pembenaran dalam perilaku pemuda ditandai dengan adanya influencer media sosial yang mampu menggerakkan massa. Pemuda meniru segala perilaku baik verbal maupun non-verbal. Olehnya itu, pertanyaan kritis yang dapat kita tanyakan ialah, apakah sumpah pemuda yang telah di ikrarkan masih relevan untuk dimanifestasikan oleh generasi pemuda saat ini.?

Refleksi Sumpah Pemuda

Konteks yang diperhadapkan oleh para pemuda saat itu, mengharuskan mereka untuk mengambil tindakan heroik. Membangkitkan nasionalisme dan rasa kebanggaan kepada bangsa Indonesia adalah modal agar Indonesia terlepas dari penjajahan dan menyatukan seluruh komponen pemuda yang ada di nusantara.

Misi membangkitkan semangat nasionalisme, berkumandang sampai ke pelosok negeri dan menyatukan Jong Ambon, Jong Jawa, Jong Sumatera, Jong Sulawesi dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar pemuda Indonesia turut menjadi corong kebangkitan nasionalisme untuk melepaskan cengkraman penjajah dan agar mampu berdiri di atas kaki sendiri tanpa adanya tendensi penjajah.

Sumpah pemuda yang berbunyi: “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”.

Sumpah pemuda adalah bukti kesadaran bangsa akan persatuan dan cinta terhadapp tanah air. Generasi saat ini, perlu mengambil banyak pelajaran dari sumpah pemuda yang telah dicetuskan pada 28 Oktober 1928.

Keberadaan sumpah pemuda, pada dasarnya adalah bentuk penegasan bahwa sebagai generasi muda kami berkomitmen akan senantiasa menjadikan Indonesia sebagai tanah air sebagai pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada rasisme, tidak ada pengakuan paling baik di antara yang lainnya. Tidak membanggakan budaya lain dan menjatuhkan budaya sendiri. Serta, menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat persatuan yang akan senantiasa menjadi pemersatu anak bangsa.

Janji Suci Pemuda

Sumpah pemuda haruslah dimaknai sebagai janji suci pemuda untuk bangsanya. Keberadaan sumpah pemuda akan tetap relevan, selama pemuda dalam aktifitas kesehariaanya menjadikan nilai-nilai kebangsaan sebagai kompas dalam kehidupan.

Sumpah pemuda hanyalah sebuah ungkapan yang tidak memiliki arti apa-apa. Namun ia akan berarti ketika apa yang diikrarkan itu, mampu termanisfestasikan dalam setiap tindakan. Setidaknya pemuda bisa melakukan beberapa hal dalam proses ini untuk mampu merelevankan sumpah pemuda saat ini.

Pertama, sumpah pemuda akan relevan jika ia dimaknai sebagai pembimbing nasionalisme. Kedua, sebagai pemuda yang terpelajar, jadikan sumpah pemuda sebagai alat meningkatkan idealisme.

Olehnya itu, momen sumpah pemuda ini, pemuda tidak dipanggil untuk melawan penjajah. Namun merekonstruksi sumpah pemuda menjadi alat untuk melawan jajahan dunia luar, melawan rasa bangga terhadap budaya asing, dan kolonialisme modern dengan gaya oligarki.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya