Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tengah Gejolak Politik

Alumnus IFTK Ledalero
Mengelola Ketidakpastian Ekonomi di Tengah Gejolak Politik 08/07/2024 156 view Politik pixabay.com

Ketidakpastian ekonomi adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, hemat penulis ketidakpastian ekonomi seringkali diperburuk oleh gejolak politik yang dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil bagi bisnis, investor, dan masyarakat secara keseluruhan. Bagaimana Indonesia bisa mengelola ketidakpastian ekonomi di tengah gejolak politik yang terjadi? Artikel ini akan membahas berbagai strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi tantangan ini, dengan dukungan data dan fakta yang relevan.

Ketidakpastian ekonomi merujuk pada situasi di mana pelaku ekonomi seperti pemerintah, perusahaan, dan individu tidak dapat memprediksi dengan akurat perkembangan ekonomi di masa depan. Hal ini seringkali disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi pasar, serta peristiwa tak terduga lainnya. Ketidakpastian ini hemat penulis dapat berdampak negatif pada investasi, konsumsi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Menurut laporan dari World Economic Forum, ketidakpastian ekonomi global telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh berbagai faktor seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, Brexit, serta ketidakstabilan politik di berbagai negara. Di Indonesia, ketidakpastian ekonomi seringkali dipicu oleh faktor-faktor politik, seperti pemilu, perubahan kabinet, dan kebijakan ekonomi yang tidak konsisten.

Gejolak politik hemat penulis dapat mempengaruhi ekonomi dalam berbagai cara. Pertama, ketidakstabilan politik dapat mengurangi kepercayaan investor, baik domestik maupun asing. Investor cenderung menghindari negara yang dianggap tidak stabil secara politik karena risiko investasi yang lebih tinggi. Menurut laporan Bank Dunia, investasi asing langsung (FDI) di Indonesia mengalami penurunan sebesar 9% pada tahun 2019, sebagian besar disebabkan oleh ketidakstabilan politik.

Kedua, gejolak politik dapat mengganggu jalannya pemerintahan dan pembuatan kebijakan. Ketika pemerintah sibuk menangani konflik politik, fokus pada kebijakan ekonomi yang strategis dan jangka panjang seringkali terabaikan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian kebijakan, yang pada gilirannya memperburuk ketidakpastian ekonomi.

Ketiga, gejolak politik dapat memicu krisis sosial dan keamanan, yang dapat berdampak langsung pada aktivitas ekonomi. Misalnya, demonstrasi massa, kerusuhan, dan konflik sosial yang dapat mengganggu operasional bisnis, distribusi barang dan kegiatan ekonomi lainnya.

Untuk mengelola ketidakpastian ekonomi di tengah gejolak politik Indonesia, hemat penulis perlu menerapkan berbagai strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Pertaman, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah. Transparansi dan akuntabilitas pemerintah adalah kunci untuk meningkatkan kepercayaan publik dan investor. Pemerintah perlu memastikan bahwa proses pengambilan keputusan dan kebijakan ekonomi dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Transparency International, Indonesia masih berada di peringkat 102 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2022. Oleh karena itu, upaya untuk memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi harus menjadi prioritas utama.

Kedua, membangun kerangka kebijakan ekonomi yang stabil. Pemerintah perlu membangun kerangka kebijakan ekonomi yang stabil dan konsisten yang tidak mudah berubah akibat tekanan politik. Kebijakan fiskal dan moneter yang solid, serta regulasi yang jelas dan konsisten, dapat membantu mengurangi ketidakpastian ekonomi. Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, perlu terus menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi melalui kebijakan moneter yang prudent.

Ketiga, diversifikasi ekonomi.  Diversifikasi ekonomi adalah strategi penting untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu dan meningkatkan ketahanan ekonomi terhadap guncangan eksternal. Indonesia perlu mendorong pengembangan sektor-sektor baru, seperti teknologi informasi, pariwisata, dan industri kreatif untuk melengkapi sektor-sektor tradisional seperti pertanian dan manufaktur. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 4,1% pada tahun 2019.

Keempat, memperkuat infrastruktur. Investasi dalam infrastruktur adalah kunci untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan menarik investasi. Pemerintah perlu memastikan bahwa proyek-proyek infrastruktur strategis seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai anggaran. Menurut laporan McKinsey Global Institute, Indonesia membutuhkan investasi infrastruktur sebesar USD 1,8 triliun hingga tahun 2030 untuk mendukung pertumbuhan ekonominya.

Kelima, meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan adalah strategi jangka panjang untuk mengurangi ketidakpastian ekonomi. Pemerintah perlu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta mendorong program-program pelatihan vokasional yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Menurut laporan World Bank, Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan skor PISA di bawah rata-rata OECD.

Keenam, mendorong partisipasi publik dan dialog sosial. Partisipasi publik dan dialog sosial yang inklusif dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan harmonis. Pemerintah perlu mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan serta memfasilitasi dialog antara berbagai kelompok kepentingan untuk menyelesaikan konflik secara damai. Pendekatan ini dapat membantu mengurangi ketidakpastian politik dan sosial yang pada gilirannya akan berdampak positif pada ketidakpastian ekonomi.

Mengelola ketidakpastian ekonomi di tengah gejolak politik adalah tantangan yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang komprehensif. Indonesia hemat penulis perlu menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, membangun kerangka kebijakan ekonomi yang stabil, diversifikasi ekonomi, memperkuat infrastruktur, meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mendorong partisipasi publik dan dialog sosial.

Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut hemat penulis Indonesia dapat mengurangi ketidakpastian ekonomi dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Gejolak politik mungkin tidak sepenuhnya bisa dihindari tetapi dengan kebijakan yang tepat, dampak negatifnya terhadap ekonomi dapat diminimalkan.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya