Memerangi Covid-19 Berbasis Keluarga

Berdasarkan data dari pemerintah melalui juru bicara penanganan kasus corona Achmad Yurianto, hingga tanggal 17 Maret 2020 jumlah kasus penderita virus corona adalah 172 orang dengan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 5 orang.
Data tersebut menunjukkan bahwa orang yang terjangkiti virus corona di negeri ini semakin hari semakin bertambah. Ini mengakibatkan semua keluarga di Indonesia tanpa terkecuali memiliki rasa was-was jika sewaktu-waktu virus ini hinggap pada dirinya dan keluarga.
Pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam mengatasi penyebaran virus corona ini. Kebijakan antar instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak seragam. Ada yang meliburkan pegawainya beberapa hari ke depan, ada yang menggunakan sistem shift, ada yang menggunakan sistem piket, ada yang menggunakan pengurangan persentase kehadiran di kantor dan lain sebagainya.
Selain hal tersebut keseriusan pemerintah dalam memerangi penyebaran virus corona ini adalah dengan melakukan screening pada orang-orang yang keluar-masuk antara satu daerah dengan daerah lainnya serta menyediakan sabun pencuci tangan (hand sanitizer) untuk menjaga kebersihan dalam rangka mengantisipasi terjangkitnya virus ini.
Semua langkah yang dilakukan pemerintah dan didukung oleh pihak-pihak terkait ini akan semakin efektif jika institusi paling kecil yang ada dalam masyarakat yaitu keluarga turut ambil bagian dalam penanggulangan virus ini secara aktif. Untuk itu, penulis sangat setuju dengan opini yang ditulis oleh Saudari Happy Aprillia di media online The Columnist beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga adalah tindakan yang paling masuk akal dalam memerangi virus corona ini. Hal ini disebabkan karena yang paling efektif dalam melakukan pengontrolan dan pencegahan dini terhadap penularan dan penyebaran virus ini adalah institusi mikro, yaitu keluarga.
Salah satu antisipasi yang paling mungkin dilakukan terhadap pencegahan menularnya virus corona ini adalah membudayakan diri pada hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Menjaga kesehatan dan kebersihan diri selain mencuci tangan yaitu menjaga pola makan dan asupan gizi seimbang, cukup istirahat dan olahraga menjadi penting diperhatikan. Untuk melakukan itu semua maka peran keluarga sangat penting.
Di dalam keluarga kita sering mendengar istilah 8 (delapan) fungsi keluarga. Menghadapi situasi virus corona yang makin mengkhawatirkan ini, 8 (delapan) fungsi keluarga tersebut sangat membantu jika diimplementasikan dan diterapkan di setiap keluarga Indonesia.
Delapan fungsi keluarga itu adalah fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi sosial budaya, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi serta fungsi pembinaan lingkungan.
Beberapa fungsi keluarga dari delapan fungsi keluarga yang bisa diimplementasikan dan diterapkan dalam rangka mencegah dan mengantisipasi menjalarnya virus corona adalah fungsi perlindungan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi lingkungan, fungsi sosial budaya dan fungsi agama.
Pertama fungsi perlindungan, diharapkan bahwa keluarga mampu menjadi tempat yang aman, nyaman dan tenteram terutama dalam menghadapi adanya wabah Covid-19 seperti sekarang ini. Dengan fungsi perlindungan ini keluarga-keluarga Indonesia mampu melindungi diri dan seluruh anggota keluarga dengan saling menjaga dan memberi saran untuk memakai masker, menjaga jarak aman antar orang, menghindari bersalaman untuk sementara waktu serta menghindari keramaian di ruang publik.
Kedua, fungsi sosialisasi dan pendidikan, dengan fungsi ini diharapkan keluarga-keluarga Indonesia khususnya orang tua untuk memberikan teladan dan informasi dengan sebaik-baiknya mengenai cara-cara melakukan pencegahan dan menghindari diri dari ancaman Covid-19 ini, melalui mencuci tangan secara benar sehabis beraktivitas, menjaga kebersihan diri, berolahraga secara teratur serta memberi asupan gizi yang seimbang.
Ketiga fungsi lingkungan, dengan fungsi lingkungan ini diharapkan keluarga-keluarga Indonesia bisa menjaga dan mencintai lingkungan. Menjaga lingkungan bisa dimulai dari menjaga lingkungan keluarga, tetangga dan masyarakat. Lingkungan yang bersih yang dimulai dari keluarga akan sangat membantu dalam mencegah dan menghindari bahaya dari Covid-19 ini.
Keempat fungsi sosial budaya, dengan fungsi sosial budaya ini diharapkan bahwa nilai-nilai hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, berolah raga secara teratur, cukup istirahat dan menjaga pola makan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perilaku keluarga-keluarga Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah tertanam pada setiap anggota keluarga. Dengan tertanamnya nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat tersebut hal ini akan menjauhkan diri kita dan keluarga dari bahaya pandemi virus corona.
Dan terakhir, dari 8 (delapan) fungsi keluarga yang bisa diimplementasikan dan diterapkan dalam melawan Covid-19 ini adalah fungsi agama. Diharapkan dengan fungsi ini keluarga-keluarga Indonesia tidak menjadi panik dan menyadari bahwa virus corona adalah makhluk ciptaan Tuhan, jadi kita tak perlu takut yang berlebihan pada mahluk ciptaan Tuhan ini, namun kewaspadaan tetap harus terjaga.
Keluarga-keluarga Indonesia juga harus selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi yang diakibatkan oleh virus corona ini segera berakhir. Mari bersama keluarga-keluarga Indonesia bergandengan tangan melawan virus corona. Bersama kita bisa.
Artikel Lainnya
-
42108/12/2024
-
114722/07/2020
-
31610/03/2024
-
Radikalisme, Krisis Nalar Kritis dan Nilai Pancasila
160618/04/2021 -
Melihat Lebih Jauh Kurikulum Baru Kita
64914/08/2022 -
Kelas, Debat dan Pendidikan Karakter
480315/01/2020