KaburAjaDulu: Keresahan Generasi Muda di Tengah Krisis Sosial-Ekonomi

Fenomena tagar #KaburAjaDulu yang viral di Indonesia menghebohkan akun media sosial pada Maret 2025 karena mengungkapkan keluh kesah secara terbuka, keinginan generasi muda untuk meninggalkan Indonesia demi mencari peluang kerja, pendidikan, dan kehidupan yang lebih baik di luar negeri.
Tagar ini mulai viral di media sosial setelah munculnya berbagai perdebatan seperti adanya masalah pemotongan anggaran pendidikan. Tagar ini muncul bukan sekadar tren media sosial biasa, melainkan masalah baru dari keresahan yang muncul akibat berbagai tekanan seperti tingginya biaya hidup, minimnya lapangan kerja yang layak, serta ketidakpastian kebijakan pemerintah yang dinilai kurang berpihak pada masyarakat.
Keunikan isu ini juga terlihat pada bagaimana #KaburAjaDulu bisa menjadi tempat diskusi luas yang dapat menggabungkan keluhan sosial-ekonomi dengan tujuan pindah ke luar negeri, sekaligus menimbulkan perdebatan tentang loyalitas nasionalisme. Pastinya harapan kita untuk mendapatkan kehidupan yang terjamin adalah keinginan manusiawi, apalagi kehidupan ekonomi sekarang semakin sulit dan banyak terjadi kasus PHK massal dari perusahaan-perusahaan tertentu.
Dilansir dari theconversation.com/ Menurut data Drone Emprit, tagar #KaburAjaDulu sebetulnya mulai beredar di platform X maupun berbagai media berita online sejak September 2023. Trennya terus naik pada pertengahan 2024 dan memuncak pada awal 2025. Tagar ini terlacak diunggah oleh akun @amouraXexa pada 8 Januari 2025 dan viral pada 14 Januari 2025. Dari sisi umur, profil demografis pengguna berusia antara 19-29 tahun yang meramaikan tagar #KaburAjaDulu sebesar 50,81%. Sementara itu, pengguna berusia kurang dari 18 tahun sebanyak 38,10%. Dari segi gender, separuh lebih #KaburAjaDulu disampaikan oleh laki -laki.
Kasus yang dapat memperkuat masalah ini yaitu meningkatnya jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) pada 2024, serta banyaknya anak muda yang memilih sekolah atau mencari kerja di luar negeri karena merasa peraturan kebijakan di Indonesia tidak memberikan jaminan masa depan yang layak. Contohnya seperti jika kita sekolah di luar negeri dapat memberikan beasiswa-beasiswa yang beragam dan jika kerja di luar negeri bisa dilihat dari mata uangnya yang nominalnya pasti lebih tinggi daripada di Indonesia. Dari hal hal tersebut orang-orang dapat berfikir jika #kaburajadulu adalah solusi yang terbaik.
Komentar-komentar yang paling banyak pada postingan dengan tagar #KaburAjaDulu di media sosial, khususnya TikTok dan Twitter (X), berisi ekspresi kekecewaan dan bingung terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Banyak warganet menuliskan komentar bernada sindiran atau protes, seperti “asli dijajah negara sendiri…rakyat menderita!!” yang menjadi salah satu komentar dengan jumlah like terbanyak di TikTok.
Komentar lain yang sering muncul adalah keluhan tentang sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya gaji, dan mahalnya biaya pendidikan, serta keresahan terhadap ketidakadilan sosial dan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Selain itu, banyak pengguna aktif membagikan pengalaman pribadi atau tips terkait peluang kerja dan studi di luar negeri, serta membandingkan kualitas hidup di Indonesia dengan negara lain.
Ada rasa kekhawatiran saya akan hilangnya potensi anak muda Indonesia jika banyak yang memilih pergi ke luar negeri. Namun, tidak sedikit juga yang berpandangan bimbang antara ingin untuk “kabur” dan kecintaan terhadap keluarga, budaya, serta kekhawatiran soal nasionalisme.
Saat ini generasi muda menggunakan media sosial untuk mencari informasi, dukungan, dan solusi terkait masalah-masalah yang mereka sedang hadapi. Salah satunya seperti tagar #kaburajadulu ini menjadi tempat bagi mereka untuk berbagi pengalaman, mencari informasi adanya peluang kerja di luar negeri, dan mendapatkan dukungan dari sesama pengguna yang merasakan hal yang sama.
Kebutuhan yang bermanfaat dari tagar ini adalah kebutuhan informasi mencari tahu cara mendapatkan pekerjaan di luar negeri, kebutuhan integrasi sosial dapat berinterkasi dengan orang lain yang memiliki keresahan yang sama dan mendapatkan inspirasi dan motivasi dari orang yang sudah berhasil pindah. Maka dari itu tagar #kaburajadulu menjadi kepanikan dan keresahan dalam bagi anak muda saat ini.
Adanya isu ini adalah rasa dari kekecewaan dan sikap kritis generasi muda terhadap pemerintah yang dinilai kurang hadir dalam menyelesaikan berbagai persoalan rakyat, seperti ketidakpastian masa depan pendidikan dan lapangan kerja, sehingga banyak anak muda merasa lebih memilih mencari peluang di luar negeri daripada berjuang di tanah air sendiri. Pemerintah seharusnya tidak hanya menanggapi tagar ini dengan mempertanyakan nasionalisme atau mengajak berdialog, tetapi juga melakukan introspeksi dan segera memperbaiki kebijakan agar generasi muda merasa didengar, dihargai, dan memiliki harapan untuk masa depan di Indonesia.
Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu mendengarkan aspirasi ini, berbenah diri, dan menciptakan kondisi lebih baik agar anak muda di Indonesia memiliki alasan dan pandangan untuk menetap di negara ini.
Artikel Lainnya
-
517122/03/2020
-
170529/03/2020
-
275717/02/2020
-
55020/12/2022
-
Sumpah Pemuda, Pemuda Bersumpah
116630/10/2024 -
Mengantisipasi Histeria Massa Implikasi dari Covid-19
202301/04/2020