Sisa Makanan Yang Terbuang
			      	
			      	
			      	
			      	Apakah anda seorang ASN? Jika anda seorang ASN pernahkah Anda mengikuti pertemuan semacam fullboard meeting ataupun fullday meeting dan sejenisnya yang menggunakan jasa hotel sebagai tempat penyelenggara kegiatan, yang menyediakan fasilitas berupa tempat pertemuan, penginapan dan lengkap dengan jamuan makannya?
Baru-baru ini, penulis mengikuti pertemuan tingkat nasional yang diselenggarakan di sebuah kota besar di Indonesia. Pertemuan tersebut diikuti hampir seluruh perwakilan dari Provinsi di Indonesia. Pertemuan itu berlangsung sekitar 4 hari 3 malam. Tentunya dalam pertemuan tersebut sudah pasti disediakan jamuan baik jamuan makan malam, makan siang maupun pagi lengkap dengan kudapan snack ketika pagi menjelang siang dan sore hari.
Tidak ada yang salah dalam pertemuan tersebut, karena membahas program yang sangat penting. Yang menjadi pikiran dalam benak penulis adalah soal jamuan makannya. Jamuan makan itu sebetulnya sudah disediakan oleh pihak hotel, namun demikian sering kali tersisa dan tidak terkonsumsi oleh peserta. Hal ini sering kali dikarenakan bahwa para peserta kegiatan memilih untuk makan di luar hotel sambil mencari suasana baru sekalian refreshing mengingat lokasi pertemuan merupakan salah satu kota besar di Indonsia dan memiliki lokasi-lokasi tempat untuk nongkrong ataupun sekedar untuk berwisata. Alhasil sisa makanan tersebut tidak terkonsumsi secara maksimal dan terbuang percuma. Amat sangat disayangkan.
Pun demikian, ketika kita menghadiri sebuah undangan pesta yang diselenggarakan di sebuah hotel, sering kali makanan masih banyak tersisa dan terbuang secara sia-sia. Terkadang kuantitas konsumsi yang dipesan atau disediakan lebih banyak dari pada jumlah undangan, sehingga makanan menjadi berlimpah dan tidak terkonsumsi secara optimal.
Ada juga ketika kita makan di sebuah restoran atau di tempat makan lainnya, sering kali makanan yang sudah kita pesan melebihi takaran kita sehigga makanan tersebut tersisa dan akhirnya terbuang percuma. Tentunya ada baiknya sebelum makan kita mengira-ngira seberapa kuat porsi kita makan agar makanan yang kita pesan atau yang disediakan itu benar-benar habis. Beruntung jika makaanan sisa yang kita pesan dapat dibungkus lalu kita bawa pulang, untuk kemudian dimakan kembali ketika sampai di rumah, namun jika tidak dibungkus bisa jadi sisa makan tersebut menjadi mubazir dan terbuang sia-sia.
Sisa makanan yang tidak terkonsumsi baik itu sisa kegiatan di hotel, sisa jamuan makan undangan pesta maupun sisa makan ketika kita makan di restoran atau tempat makan tersebut pada akhirnya menjadi sampah yang tidak bisa digunakan atau dikonsumsi orang lain. Sampah sisa makanan tersebut akhirnya akan dibuang di tempat pembuangan sampah dan diambi oleh pemulung untuk dijadikan makan ternak atau yang lainnya.
Tentu saja, jika kita kalkulasikan sisa makanan yang terbuang secara mubazir akibat makanan yang tidak habis dikonsumsikan jumlahnya tidak sedikit bahkan bisa mecapai puluhan atau ratusan ton per hari. Hal ini tentunya sangat merugikan, sebab di satu sisi ada sisa makanan yang berlimpah tapi sisi yang lain banyak masyarakat kita yang kekurangan makan bahkan mengalami kekurangan gizi kronis.
Untuk itu, agar tidak ada sisa makanan yang tidak terkonsumsi dan menjadi mubazir ada beberapa langkah yang bisa diambil antara lain mengedukasi masyarakat agar mengkomsumsi makanan secukupnya saja dan tidak berlebihan ketika menghadiri pesta secara prasmanan sehingga tidak ada sisa makanan yang terbuang. Demikian juga dengan yang puya hajatan ada baiknya jika sisa makanan yang berlebih bisa dibagikan-bagikan kepada yang membutuhkan karena di luar sana masih banyak orang yang belum tentu bisa makan.
Pun juga dengan kegiatan-kegiatan pemerintah yang dilaksanakan di hotel. Ada baiknya sebelum disediakan makanan untuk makan siang, makan malam atau sarapan dan juga kudapan pagi dan sore hari benar-benar dihitung berapa orang yang akan mengkomsumsi makanan tersebut dan berapa orang yang akan makan di luar hotel, sehingga makanan tersebut tidak ada yang tersisa. Pemerintah selaku pelaksana kegiatan dan pihak hotel juga bisa bekerja sama dengan masyarakat sekitar, jika ada makanan sisa yang layak untuk di makan dan diberikan orang lain maka makanan tersebut bisa dibagi-bagikan kepada masyarakat sekitar.
Untuk penghematan anggaran negara, pemerintah juga sebaiknya mulai berpikir untuk membuat kebijkan dengan mengurangi kegiatan-kegiatan di hotel, tetapi kegiatan-kegiatan yang bersifat rapat bisa dilaksanakan di gedung-gedung milik pemerintah dengan menu konsumsi disesuaikan dengan kebutuhan sehingga tidak ada sisa makanan.
Demikian pula, dengan aktivitas kita yang sesekali makan di restoran atau di rumah makan, ada baiknya kita memesan makanan sesuai dengan selera dan takaran kita sehingga tidak ada makanan yang sisa dan terbuang percuma. Semoga bebera hal tersebut dapat mengurangi sisa makanan yang tidak terkonsumsi dan menjadi mubazir.
Artikel Lainnya
- 
		                      
		                      683331/07/2022
 - 
		                      
		                      287621/01/2024
 - 
		                      
		                      16030/05/2025
 
- 
		                      
		                      
Gerakan Mahasiswa dari Jaman ke Jaman
215004/11/2020 - 
		                      
		                      
		                      
		                        
		                        			                    265913/05/2022
 - 
		                      
		                      
		                      
		                        
		                        			                    63425/12/2022
 
