Menjadi Pribadi yang Unik dan Khas: Sebuah Kritik Teori Alfred Adler
Alfred Adler mempunyai gagasan tersendiri dalam ilmu psikologi. Ia memiliki pengaruh yang besar dalam banyak teori dan praktik dalam dunia psikiatri. Konsepnya itu biasa disebut dengan psikologi individual. Teori Adler menitikberatkan pada perasaan rendah diri, dan cara untuk mengatasi perasaan rendah diri tersebut. Ia berpendapat bahwa gaya hidup seseorang individu dibentuk pada usia empat atau lima tahun.
Teori pokok Alfred Adler adalah perasaan inferior, kompleks inferior dan kompleks superioritas. Dalam pembahasan ini saya ingin mengkritisi teori dari Alfred Adler yang menurut saya paling menarik yang memberi harapan dan memuji hakikat manusia. Teori yang saya maksudkan adalah perasaan inferior sebagai sumber perjuangan manusia.
Konsep Alfred Adler tentang perasaan inferior ialah bahwa Ia percaya perasaan inferior selalu ada dan menjadi tenaga pendorong bagi perilaku manusia “Menjadi manusia berarti merasakan dirinya inferior” (Adler, 1933/1939). Perasaan inferior adalah sumber dari perjuangan manusia. Menurut Adler individu yang mengalami pertumbuhan merupakan hasil dari kompensasi, yakni upaya untuk mengatasi inferioritas (bayangan atau nyata) dalam diri manusia.
Selama hidupnya manusia diarahkan kepada kebutuhan untuk mengatasi perasaan ini dengan cara terus berjuang sampai pada tahap yang lebih tinggi dalam perkembangannya. Adler percaya bahwa kompensasi sudah ada sejak masa bayi. Ia juga percaya bahwa bayi tahu siapa orang tuanya. Dan akhirnya Adler menegaskan bahwa perasaan inferior tidak dapat dihilangkan dan menjadi sangat penting, sebab hal tersebut dapat memberikan motivasi agar orang berjuang dan mengalami pertumbuhan.
Kekuatan dari teori ini yaitu menuntun setiap orang untuk menjadi pribadi yang utuh atau mempunyai kelengkapan yang berorientasi pada masa depan. Adler menawarkan cara pandang baru tentang perilaku manusia. Setiap individu memiliki perasaan inferior (rasa rendah diri) bahkan sudah ada pada masa bayi. Ia mengungkapkan bahwa setiap individu secara sadar meramu dan menentukan tujuan hidupnya. Perasaan inferior memotivasinya untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari sehingga setiap harinya, ia akan terus berjuang untuk bertumbuh sampai pada puncak kesempurnaan. Inilah titik tolak yang ingin dicapai setiap orang sejak lahir, yakni menggapai keutuhan atau kelengkapan yang berorientasi ke masa depan.
Alfred Adler menegaskan bahwa setiap manusia memiliki kebebasan yang dengan kebebasan itu, setiap manusia dapat menggunakannya dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif untuk membangun gaya hidup yang otentik. Teori Adler memberikan suatu harapan dan mengangkat harkat manusia. Ide yang dibeberkan tentang manusia memberikan kepercayaan terhadap kemampuan sendiri setiap individu. Baginya gambaran tentang manusia adalah gambaran yang optimis-aktif, manusia tidak selalu digerakkan oleh kekuatan tidak sadar.
Adler tidak sepaham dengan Sigmund Freud yang mengatakan perilaku manusia didominasi oleh kekuatan insting dan pengalaman masa kanak-kanak. Adler lebih menonjolkan kemampuan setiap pribadi. Dia menjelaskan bahwa insting dan impuls utama tidaklah cukup untuk menerangkan prinsip. Bagi Adler perasaan inferior yang dimiliki sejak lahir menjadi alasan bagi setiap individu untuk terus maju dan mencapai kesuksesan. Setiap orang dapat menjadi pribadi yang unik dan khas karena memiliki cara-cara yang kreatif dalam memaknai hidup dan menentukan tujuan hidup serta sarana untuk menggapainya.
Selain memiliki kekuatan Teori Alfred Adler juga memiliki kelemahan-kelemahan. Pertama, tidak semua manusia mampu menggunakan kebebasannya untuk mengembangkan diri. Contohnya orang yang cacat mental dan yang memiliki gangguan jiwa. Mereka tidak hidup dengan kehendaknya sendiri melainkan lebih digerakkan oleh insting.
Dalam hal ini teori Adler tidak mampu memaparkan bagaimana seorang yang cacat mental dapat mengembangkan perilakunya sebab Adler tidak menaruh perhatian pada faktor biologis dan riwayat masa kanak-kanak seperti yang dikemukakan oleh Sigmund Freund.
Kelemahan kedua terdapat pada pandangan Adler yang mengatakan bahwa perasaan inferior tidak dapat dihilangkan dan sangat penting. Kelemahan teori ini yaitu tidak semua manusia mampu mengubah perasaan inferior (rasa rendah diri) untuk mencapai potensi diri yang diinginkan. Justru perasaan inferior ini dapat menjadi batu sandungan bagi manusia jika tidak mendapat bimbingan yang tepat. Mereka yang tidak mampu mengatasi perasaan inferior akan memiliki rasa rendah diri yang berlebihan, tidak memiliki kepercayaan diri, merasa tidak puas dengan diri sendiri, merasa tidak berharga, merasa frustrasi, gugup, selalu membandingkan diri dengan kemampuan orang lain dan sebagainya. Perasaan negatif yang terlalu kuat ini akan menjadi penghambat bagi pengembangan kepribadian setiap manusia.
Kelemahan ketiga dari pandangan Adler yaitu Ia terlalu mengerdilkan tingkah laku manusia. Ia berpendapat bahwa keberadaan manusia adalah bebas untuk menentukan gaya hidup yang sesuai dengan keinginan setiap individu dengan kemampuan dan pengalaman yang didapat oleh individu tersebut dari sumbangan genetik maupun lingkungan sosial.
Sedangkan sebagai makhluk sosial manusia hidup dengan pelbagai instrumen norma-norma sosial sehingga tingkah laku manusia dengan segala pengalamannya dapat dikontrol dengan mengendalikannya dan sebaliknya tidak hanya oleh kehendak bebas dari setiap individu. Sebagai makhluk sosial manusia harus menaati norma sosial agar hidup bersama dapat berjalan dengan baik dan lebih harmoni.
Jika manusia fokus hanya pada pengembangan pribadi sebebas-bebasnya tanpa peduli kebebasan orang lain. Maka akan terjadi pelbagai penyimpangan sosial. Dalam hal ini B.F Skinner mengemukakan pendapatnya yang menolak argumen Adler bahwa manusia adalah makhluk yang bebas berkehendak, atau anggapan bahwa tingkah laku manusia muncul tanpa sebab. Bagi Skinner manusia dengan sistem-sistemnya adalah mesin yang rumit. Tidak dapat dimaknai secara sederhana seperti pandangan yang dikemukakan oleh Alfred Adler.
Setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan teori Alfred Adler berikut relevansinya. Perasaan inferior dapat membangkitkan setiap individu menjadi pribadi yang unik dan khas. Dikatakan unik karena setiap orang yang telah menyadari kelemahannya akan berjuang mati-matian untuk menjadi pribadi yang lebih baik yakni mengubah kelemahannya menjadi kelebihan. Theodore Roosevelt adalah orang yang telah berjuang melawan kelemahan menjadi kelebihannya ia menjadi presiden Amerika ke 26.
Beliau masa kecilnya merupakan anak yang sakit-sakitan dan kemudian menjadi contoh bagi orang-orang yang sehat secara fisik. Namun pada suatu situasi dan kondisi tertentu perasaan inferior dapat menjadi batu sandungan bagi orang yang tidak menyadari kelemahannya dan gagal mengubah itu menjadi kelebihan. Menurut Adler orang yang gagal dalam mengatasi perasaan inferior akan mengalami kondisi kompleks inferioritas. Perasaan rendahnya semakin menghantui dirinya sehingga ia terperangkap dalam kondisi tersebut yang menghambat dirinya untuk maju.
Individu yang melampaui perasaan inferiornya akan menjadi pribadi yang memiliki kompleks superior. Hal ini ditandai dengan usahanya yang melampaui batas kemampuannya dan akan menampilkan superioritasnya. Individu yang superioritas akan menjadi pribadi yang berpusat pada diri sendiri, angkuh, suka membual dan cenderung menjelek-jelekkan orang lain.
Oleh karena itu dalam perkembangannya setiap individu membutuhkan orang lain agar berkembang sesuai dengan martabatnya sebagai manusia dan norma yang berlaku di masyarakat. Kebebasan yang dimiliki setiap individu tidaklah diartikan secara normatif tetapi kebebasan yang juga memperhatikan kebebasan orang lain. Artinya memahami bahwa jangan sampai kebebasan kita sebagai individu menjadi penghalang atau mengganggu kebebasan orang lain. Sehingga kehidupan yang harmonis dan penuh kedamaian dapat terwujud.
Artikel Lainnya
-
143721/10/2020
-
197822/06/2021
-
120115/06/2020
-
45331/12/2023
-
Kepentingan Negara-Negara Eropa Setujui Palestina Menjadi Anggota PBB
19413/07/2024 -
Polka-Dot Man, Bang Sopo, dan Ilmu Parenting yang Penting
99115/12/2021
