Kekuatan Pengetahuan Perspektif Francis Bacon

mahasiswa universitas islam negri sunan ampel surabaya
Kekuatan Pengetahuan Perspektif Francis Bacon 09/12/2023 857 view Lainnya

Konsep "Kekuatan pengetahuan" menurut Francis Bacon adalah prinsip yang telah memengaruhi pemikiran dan filosofi sepanjang sejarah manusia. Dalam bahasa aslinya, "Scientia potentia est," pertama kali dikaitkan dengan filosof dan ilmuwan Inggris, Sir Francis Bacon, pada abad ke-17. Hal ini  diyakini dengan sebuah keyakinan bahwasannya suatu saat setiap persoalan manusia dapat  diselesaikan melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Hal tersebut disampaikan oleh Bacon, tepat  setelah Eropa terlepas dari masa kegelapan dan mengambil alih teknologi yang dimiliki oleh bangsa  Islam di Cordoba. Pemikiran empirisme memberikan dominasi pada ide rasionalitas yang  membangun kekuatan. Dengan kata lain, wacana yang akan memberikan kekuasaan kepada  manusia baik untuk mensejahterakan ataupun menindas. Pemikiran ini membawa dampak yang mendalam dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan filosofi modern. Konsep ini menggambarkan bahwa pengetahuan memiliki potensi untuk memberikan kekuasaan, pengaruh, dan kemajuan kepada individu dan masyarakat.

Francis Bacon merupakan seorang filsuf yang lahir dalam masa kegelapan di Eropa. Dimana pada masa ini,  gereja memiliki kekuatan mengikat atas setiap tingkah laku manusia, termasuk dalam kegiatan  berpikir sehingga membatasi jati diri dan kemampuan yang dimiliki oleh manusia. Dalam masa ini  ilmu pengetahuan dianggap sebagai jalan menuju neraka. Siapa pun orang yang melawan kehendak  gereja dianggap bersalah dan akan dijatuhi hukuman.

Francis Bacon pun menjadi saksi atas kekuasaan gereja yang menguat dalam setiap harinya. Hal ini, disebabkan oleh adanya bantuan dana yang cukup besar yang  diberikan oleh kerajaan. Sehingga menyebabkan hegemoni agama semakin kuat, dalam berbagai  aspek, dimulai dari publik religius hingga sains sekalipun tidak luput dari ketetapan-ketetapan gereja.

Pemikiran Bacon yang dikenal dengan knowledge is power atau pengetahuan adalah  kekuasaan yang didasarkan pada pengalaman. Hal ini disampaikan Francis Bacon sebagai kritik bahwa  ilmuwan di zamannya, berupaya untuk memanipulasi dan mengontrol alam menurut kehendaknya.

Pengetahuan merupakan kumpulan informasi yang diketahui atau disadari oleh seseorang, tidak terbatas pada deskripsi, hipotesis, konsep teori, prinsip.

Francis Bacon berpendapat bahwa manusia akan mengalami kerugian besar jika meninggalkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan memungkinkan manusia untuk menguasai alam semesta melalui pengetahuan indrawi, sehingga dapat mengendalikan dan memahami berbagai aspek kehidupan.

Dengan pengetahuan manusia dapat membangun peradaban yang lebih maju. peradaban yang lebih mempermudah manusia untuk hidup lebih baik.

Pernahkah kalian mendengar kata-kata dari bung hatta “Aku rela dipenjara asalkan bersama buku, karena dengan buku aku bebas.” hal itu tidak terjadi dengan sendirinya tetapi dikarenakan sejak usia belia, Bung Hatta sudah memiliki wawasan yang lebih baik dibanding anak-anak sebayanya. Saat berusia 17 tahun, Hatta juga telah mengoleksi berbagai buku bacaan.

Dengan pengetahuan yang dimiliki Bung Hatta menjadikanya salah satu tokoh pahlawan yang berjasa atas kemerdekaan bangsa Indonesia, peranya dalam merumuskan teks proklamasi dan memperjuangkan Indonesia di konferensi meja bundar adalah bentuk kekuatan pengetahuan yang dimiliki oleh Bung Hatta.

Dengan pengetahuan manusia dapat membangun peradaban yang lebih maju. Hal ini juga bisa dilihat wilayah mesopotomia adalah wilayah di Asia Barat tempat lahirnya salah satu peradaban tertua di dunia. Peradaban Mesopotamia lahir dan berkembang di antara Sungai Eufrat dan Tigris, yang sekarang dikenal sebagai Republik Irak. Kekuatan pengetahuan yang di gagas oleh Francis Bacon yang menyebutkan bahwa suatu saat setiap persoalan manusia dapat  diselesaikan melalui ilmu pengetahuan yang dimilikinya, telah diimplementasikan oleh individu mesopotamia yang telah menemukan sistem irigasi untuk pertanian. Di mana saat musim hujan terjadi air bah di wilayah Mesopotamia yang disebabkan oleh sungai Eufart dan Tigris.

Dengan pengetahuan masyarakat Mesopotamia berhasil membuat suatu bendungan yang berfungsi untuk menyimpan air yang berlebihan pada saat banjir, hasil tampuangan air akan disalurkan ke lahan pertanian masyarakat di walayah Mesopotamia. Dengan contoh yang ini, menjelaskan bahwasanya pengetahuan dapat membuat suatu perubahan dan menjadi jawaban dari persoalan manusia di suatu wilayah tersebut. Sebagai penutup perlu diingat bahwasanya buku adalah jendela dunia yang menggambarkan betapa pentingnya buku karena memberikan banyak pengetahuan kepada manusia.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya