Problematika 'Pesta Sekolah' Di Manggarai Selama Covid-19

Mahasiswa Universitas Merdeka Malang
Problematika 'Pesta Sekolah' Di Manggarai Selama Covid-19 01/08/2020 2016 view Lainnya pixabay.com

Covid-19 memang menjadi hantu dan musuh terbesar umat manusia seluruh duni saat ini. Pasalnya, selain menelan banyak korban jiwa, virus ini telah membunuh semua sektor kehidupan manusia baik dari segi ekonomi, sosial kemasyarakatan, politik, pendidikan, dan masih banyak bidang kehidupan lainnya tanpa mengenal batasan negara manapun, sehingga kini virus ini menjadi pandemi global.

Daerah Manggarai (meliputi Kabupatan Manggarai Barat, Manggarai, dan Manggarai Timur) yang terletak di bagian barat Pulau Flores, NTT adalah salah satu daerah yang tidak luput dari ancaman pandemi Covid-19 ini. Banyak bidang kehidupan masyarakat Manggarai yang mengalami kemunduran atau mengalami kehancuran karena adanya pandemi Covid-19 ini.

Salah satu bidang kehidupan sosial yang paling dirasakan karena kehadiran Covid-19 ini adalah kegiatan sosial masyarakat Manggarai sebagai wujud gotong royong masyarakat yang biasa disebut ‘ Pesta Sekolah ‘.

‘ Pesta Sekolah ‘ yang dimaksud bukanlah suatu pesta untuk merayakan keberhasilan seorang peserta didik karena telah menyelesaikan suatu jenjang tertentu seperti tamat SD, SMP, SMA, atau menamatkan diri dari bangku Perkuliahan. Tetapi, ‘ pesta sekolah ‘ dalam konteks kehidupan sosial masyarakat Manggarai merupakan kegiatan sosial yang memiliki tujuan sangat mulia yaitu untuk secara bersama-sama membantu keluarga yang memiliki buah hati untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dalam hal ini melanjutkan Perkuliahan setelah anak baru tamat dari SMA.

Biasanya dalam ‘ Pesta Sekolah ‘ di Manggarai seorang pengantin pesta duduk di podium pengantin yang telah disiapkan, lalu tamu undangan datang menjabat tangan si pengantin dengan memberikan dana berupa uang. Pesta Sekolah ini biasanya dihadiri oleh banyak orang untuk memberikan sumbangan kepada keluarga atau pengantin yang hendak pergi jauh untuk menempuh pendidikan tinggi. Sumbangan dari tamu yang paling lazim diberikan adalah berupa uang.

Pesta sekolah bertujuan untuk menggalang dana ini mungkin merupakan hal yang unik jika dilihat atau didengar oleh orang-orang dari luar Manggarai dan mungkin kegiatan ini hanya terjadi di Manggarai.

Bagi saya kegiatan pesta sekolah untuk menggalang dana atau membantu keluarga yang anaknya hendak berkuliah ini merupakan wujud nyata dari gotong royong sebagai identitas nasional kita dan menjadi identitas tersendiri dari daerah Manggarai.

Bagi saya juga ini merupakan bentuk dari praktik nyata dari kesatuan sosial masyarakat Manggarai. Dari kegiatan pesta sekolah ini kita dapat melihat bagaimana persaudaraan sejati itu benar-benar melekat dari dalam diri setiap masyarakat Manggarai serta bagi saya ini merupakan bentuk dari dukungan masyarakat Manggarai untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa.

Lantas sekarang yang menjadi permasalahan adalah bagaimana pesta sekolah ini dilaksanakan di tengah pandemi? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang sulit dan perlu dijawab secara bersama dan penuh kehati-hatian oleh masyarakat Manggarai.

Ada dua permasalahan besar yang dapat saya baca dari dampak adanya pandemi covid-19 ini terhadap keberlangsungan pesta sekolah itu sendiri.

Pertama, jumlah pasien terpapar positif yang makin hari makin bertambah mengharuskan masyarakat untuk tetap menjaga jarak. Kedua, masalah perekonomian yang dirasakan oleh masyarakat Manggarai karena dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan kebanyakan masyarakat mengalami penurunan yang sangat signifikan. Lalu bagaimana pesta sekolah dijalankan di tengah dua permasalahan tersebut?

Pertanyaan lebih lanjut terhadap permasalahan di atas adalah apakah untuk sementara di tahun ini kebiasaan sosial masyarakat Manggarai tersebut ditiadakan demi memutus rantai penyebaran Covid-19? Lalu jika pesta sekolah tahun ini ditiadakan, bagaimana dengan nasib keluarga yang mengalami kekurangan dana dan seharusnya mewajibkan pesta sekolah untuk mengumpulkan dana? Apakah anak dari keluarga yang mengalami kesusahan ditelantarkan begitu saja atau sementara waktu ia tidak boleh masuk kuliah dulu?

Bagi saya secara pribadi, sampai sejauh ini belum menemukan solusi yang tepat untuk menyikapi permasalahan besar di atas.

Jika pesta sekolah tetap dijalankan namun dijalankan sesuai protokol yang dianjurkan pemerintah yaitu semisal dengan menjaga jarak, artinya, ada pembatasan tamu undangan yang hadir? Lalu apakah ini solusi yang tepat? Bukankah pesta sekolah bertujuan untuk mencari dana agar anak bisa melanjutkan pendidikan sehingga membutuhkan tamu sebanyak-banyaknya?

Lalu misalkan pesta sekolah tetap dijalankan dan tetap menghadirkan banyak orang, apakah kita yakin bahwa semua yang hadir memiliki uang yang banyak untuk disumbangkan, misalkan kita prediksi minimal uang yang disumbangkan senilai Rp 50.000,00. Bukankah masyarakat Manggarai juga turut merasakan dampak penurunan ekonomi karena pandemi ini?

Untuk menjawab segala keresahan saya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mungkin bagi pembaca sangat konyol mari kita berdiskusi dan secara bersama mencari jalan keluar dari permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang. Semoga pandemi Covid-19 segera berlalu dan perekonomian rakyat di Manggarai pun pulih dengan segera sehingga pesta sekolah bisa terlaksana secara optimal seperti sedia kala.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya