Universal Basic Income : Solusi di Tengah Krisis?

Universal Basic Income : Solusi di Tengah Krisis? 26/06/2020 1389 view Ekonomi injurylawyerstockbridge.com

Sejak kemunculannya yang pertama kali pada tahun 2019, hingga penetapan statusnya sebagai pandemi global, virus corona telah membawa dampak yang sangat signifikan terhadap kondisi tenaga kerja di seluruh dunia. Menurut catatan International Labour Organization (ILO), pandemi menyebabkan sekurang-kurangnya 1,6 miliar orang terancam kehilangan pekerjaan seluruh dunia. Jumlah ini hampir mencakup setengah dari total tenaga kerja aktif di seluruh dunia.

Tidak hanya itu, pandemi juga menyebabkan penurunan pendapatan hingga 60% dari total pendapatan rutin para pekerja di dunia. Dampak yang lebih parah terutama sangat dirasakan bagi mereka yang bekerja di sektor informal.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan (kemenaker), hingga bulan Juni ini, sebanyak 3,05 juta pekerja kehilangan sumber pendapatan akibat terkena PHK. Jumlah ini menurut prediksi dari Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) akan terus meningkat hingga mencapai angka 4,2 juta orang. Sebagai imbasnya pada akhir tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan terus menyusut hingga mencapai angka 2% saja.

Tingginya data potensi pengangguran akibat pandemi merupakan salah satu isu penting yang perlu ditanggulangi oleh pemerintah saat ini. Jutaan pekerja yang kehilangan pekerjaan akan menyebabkan semakin tingginya angka kemiskinan di Indonesia serta rumah tangga yang terancam tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

Meskipun pemerintah telah menyediakan bantuan bagi mereka yang terdampak secara langsung akibat pendemi ini, akan tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan program bantuan sosial ini hanya dapat bertahan dalam waktu jangka pendek, ditambah dengan problem pendataan dan penyaluran yang belum terkoordinasi dan tidak menyentuh semua lapisan masyarakat.

Tentu jika pandemi ini terus berlangsung dalam waktu yang lebih lama,bentuk program jaring pengaman sosial untuk masyarakat terdampak perlu dipikirkan kembali. Salah satu isu yang sekarang menjadi perdebatan menarik adalah prospek Indonesia untuk menerapkan program Universal Basic Income sebagai alternatif solusi di tengah krisis.

Apa Itu Universal Basic Income?

Universal Basic Income (UBI) adalah suatu program bantuan sosial dimana negara akan menyediakan dana secara rutin dalam kurun waktu tertentu kepada setiap warga negara untuk memenuhi keperluan dasarnya. UBI diberikan kepada setiap warga negara tanpa terkecuali. Mereka yang bekerja maupun yang tidak bekerja, atau yang memiliki pendapatan di atas UMR atau di bawah UMR, semuanya akan mendapat jatah dana yang telah ditentukan oleh negara.

Perbincangan seputar Universal Basic Inncome (UBI) ini kembali ramai diperbincangkan ketika salah satu calon presiden Amerika Serikat, Andrew Yang, mewacanakan sebuah program yang disebut sebagai “Shared Divident”. Ide programnya adalah untuk memberikan US$1200 kepada seluruh warga negara Amerika yang berusia di atas 18 tahun.

Tujuan dari diterapkannya UBI adalah agar setiap orang dapat diberikan jaminan atas akses terhadap kebutuhan dasar (makanan, kesehatan, pendidikan,dll). Ide dasar program ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dasar setiap warga tanpa terkecuali, dengan demikian mereka akan lebih fokus untuk mengembangkan potensi dirinya ataupun aktif di kegiatan pengabdian sosial secara bebas tanpa harus khawatir dengan kemanan finansialnya

Dalam prakteknya, konsep UBI ini telah diterapkan di beberapa negara di Eropa. Salah satu negara yang pertama kali menerapkan konsep UBI adalah negara bagian Alaska sejak tahun 1982 yang memberikan uang sebesar US$ 1000 hingga US$ 2000 kepada setiap warga Alaska.

Pada tahun 2017-2018 yang lalu negara Finlandia juga menerapkan uji coba konsep UBI dengan memberikan uang sebesar US$ 685 kepada 2.000 warganya yang belum mendapatkan pekerjaan. Di negara spanyol, Perdana Menteri Pablo Iglesias bahkan mulai melemparkan gagasan kepada parlemen agar terus melanjutkan program UBI walaupun pandemi telah selesai. Sejauh ini, program UBI yang terlah diterapkan tercatat telah meningkatkan indeks kesejahteraan warga di masing-masing negara.

Prospek UBI di Indonesia

Indonesia sebetulnya sudah memiliki banyak pengalaman dalam melaksanakan konsep sejenis UBI sebelumnya. Pada masa pemerintahan Presiden SBY, pernah dilaksanakan skema pemberian Bantuan Langsung Tunai dengan memberikan uang sebesar 600 ribu rupiah kepada warga miskin. Di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini, ada program bernama dana desa yang ditujukan yang diberikan kepada setiap desa di seluruh Indonesia.

Kedua program ini merupakan skema penerapan basic income yang pernah dilakukan oleh pemerintah, tetapi berbeda dengan konsep UBI. Program bantuan sosial seperti ini memiliki sasaran penerima yang spesifik, sedangkan dalam konsep UBI setiap orang tanpa terkecuali mendapatkan dana secara langsung dari negara.

Dalam rentang jangka pendek, skema penerapan UBI merupakan salah satu opsi alternatif yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
mengantisipasi tingginya angka putus kerja saat ini. Program ini memberikan sarana untuk menyalurkan dana secara cepat dan tepat kepada mereka yang terdampak di saat pandemi seperti ini, dengan melakukan modifikasi dan terobosan baru dalam melakukan skema bantuan sosial yang lingkup penerimanya diperluas untuk semua kalangan yang terdampak oleh pandemi saat ini.

Karena bukan hanya orang miskin semata, tetapi mereka yang saat ini dalam kondisi rentan akibat ketidakpastian kondisi pasar kerja adalah contoh kelompok yang perlu diperhatikan oleh pemerintah.

Dengan skema UBI ini, tidak hanya negara memberikan jaring pengaman sosial dalam jangka pendek bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, tetapi UBI juga menjamin keamanan finansial kelompok warga yang rentan dalam jangka menengah etika pandemi ini telah berakhir, dengan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi Ketika nanti akan terjadi transisi dan perubahan kondisi pasar kerja di masa yang akan datang.

Di sisi yang lain dengan adanya UBI masyarakat dapat menerapkan anjuran physical distancing dengan lebih disiplin serta tidak melakukan aktivitas lebih banyak di luar rumah, yang secara otomatis akan mengurangi potensi penyebaran virus dan menekan kurva pasien positif.

Meskipun dalam kasus negara-negara yang telah menerapkan skema uji coba UBI di atas dalam laporannya tidak memberikan dampak secara langsung bagi para penerimanya untuk mendapatkan pekerjaan tertentu, tetapi skema UBI dapat membantu memuluskan transisi dan memberikan bekal awal bagi warga dalam menghadapi dunia pasca pandemi yang serba tidak pasti.

Bahkan, bisa saja dalam jangka panjang skema ini menjadi tren model baru skema jarring pengaman sosial yang akan dikembangkan oleh negara-negara di dunia setelah pandemi berakhir. Indonesia telah membuktikannya ketika melalukan reformasi birokrasi dan tata kelola keuangan untuk menerapkan program dana desa yang dahulu dipandang sebagai suatu hal yang mustahil. Tidak menutup kemungkinan potensi yang sama akan terjadi jika Indonesia memilih untuk menerapkan skema UBI di masa yang akan datang.

Akankah Indonesia mengadopsi UBI sebagai solusi menghadapi krisis saat ini?

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya