Pentingnya Menanamkan Karakter Sejak Dini
Pendidikan karakter sangat penting, maka perlu ditanamkan sejak kecil. Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan karakter pada anak. Selain itu, lingkungan pergaulan dan pertemanan juga memengaruhi karakter anak.
Tujuan pentingnya pendidikan karakter adalah untuk pembentukan karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial antara subjek dengan perilaku serta sikap yang dimilikinya. Karakter adalah pengualifikasian pribadi seseorang yang memberikan kesatuan serta kekuatan terhadap keputusan yang diambilnya.
Saat usia dini, lebih mudah membentuk karakter anak. Sebab, ia lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini, perkembangan mental berlangsung sangat cepat. Oleh karena itu, lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang positif.
Pada pendidikan anak usia dini sangat perlu untuk memperhatikan dan menerapkan pendidikan karakter demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik. Dengan pendidikan karakter diharapkan anak-anak tumbuh paripurna atau sempurna.
Karakter yang kuat, berani dan tidak mudah menyerah akan sangat membantu siapapun dalam menjalani hidup. Karakter positif selalu bisa diterapkan dalam berbagai profesi, baik seorang pebisnis, pendidik, atau profesi lainnya.
Seperti kita ketahui bersama bahwa yang sering menjadi masalah bangsa Indonesia ini adalah banyaknya manusia Indonesia yang tidak memiliki karakter positif sehingga dimanapun mereka berada akan selalu menimbulkan masalah dan bukan menjadi solusi dari sebuah masalah.
Pada usia 0- 6 tahun, pada periode ini otak anak sedang berkembang dengan sangat pesat. Mereka akan mampu menyerap dengan cepat segala sesuatu yang dilihat atau didengarnya. Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psiko sosial, yang berjalan sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian besar menentukan hari depan anak. Pemerintah telah menunjukkan kemauan politiknya dalam pembangunan sumber daya manusia sejak dini.
Pendidikan anak usia dini merupakan penentu pembentukan karakter manusia Indonesia di dalam kehidupan berbangsa. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun.
Pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilakukan melalui simulasi atau rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, informal dan non formal.
Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya, Kecerdasan emosi ini adalah bekal yang penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.
Konsep pendidikan karakter dapat dilihat pada contoh karakter mulia yang berarti memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai, seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif, dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, berhati lembut , pemaaf, setia, bekerja keras, tekun, ulet, gigih, teliti, berpikir positip, disiplin, ansisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat efisisien, menghargai waktu, pengabdian, pengendalian diri, produktif, ramah, estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positip sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku).
Dasar pendidikan karakter ini sebaiknya dimulai di usia kanak-kanak atau yang biasa disebut oleh para ahli Psikologi sebagai usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% variabiitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20 % sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan karakter anak.
Selain itu, saat usia dini, lebih mudah membentuk karakter anak. Sebab, ia lebih cepat menyerap perilaku dari lingkungan sekitarnya. Pada usia ini, perkembangan mental berlangsung sangat cepat.
Oleh karena itu, lingkungan yang baik akan membentuk karakter yang positif. Pengalaman anak pada tahun pertama kehidupannya sangat menentukan apakah ia akan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya dan apakah ia akan menunjukkan semangat tinggi untuk belajar dan berhasil dalam pekerjaannya.
Artikel Lainnya
-
124828/06/2020
-
9026/12/2024
-
37904/06/2024
-
Pluralisme Agama dalam Terang Filsafat Martin Buber
32201/06/2024 -
Restorative Justice menekan Over Kapasitas Lapas
54809/12/2022 -
Tiga Daya Perempuan dan Capaian IDG Indonesia
78624/05/2021