Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Statistisi Ahli Muda di BPS
Pentingnya  Pendidikan Anak Usia Dini 13/07/2022 1086 view Pendidikan pixabay.com

Setiap Ibu dan Ayah yang ada di seluruh dunia menginginkan agar para anaknya mendapatkan pendidikan dari sejak dini. Pendidikan Anak Usia Dini sebenarnya dimulai dari didikan dasar kedua orang tuanya di rumah. Dalam hal mendidik anak usia dini harus sejalan dengan pola pengasuhan yang baik dan berkualitas. Pola pengasuhan orang tua yang didasarkan dengan rasa tanggung jawab untuk senantiasa siap dan siaga mendampingi para anak-anak saat proses pembelajaran akan dilaksanakan.

Bagi Penulis yang telah menjadi ibu dan memiliki anak-anak, setiap hari itu merupakan hari-hari dengan proses pembelajaran. Proses pembelajaran bisa dimulai dari hal yang sederhana seperti mengajarkan dan mendidik anak-anak untuk berbuat dan berkata baik, menumbuhkan minat anak-anak untuk belajar dan rajin beribadah, membiasakan anak-anak untuk berolahraga , dan kegiatan bermanfaat lainnya.

Sebagai orang tua yang menjadi pendidik utama di rumah bagi anak-anaknya saat mengajarkan anak-anak haruslah memiliki rasa kasih sayang dan mampu mencurahkan perhatian kepada anak-anaknya. Diharapkan sang anak akan mampu menyerap dengan baik hal materi yang disampaikan tersebut sehingga akan memberikan dampak positif untuk perkembangan dan pertumbuhan anak-anak.

Mendidik anak-anak sejak dini dalam perspektif Islam, merupakan pekerjaan mulia yang harus dilaksanakan oleh setiap orang tua. Hal ini sejalan dengan sabda Rasul: “Seseorang yang mendidik anak-anaknya adalah lebih baik daripada ia bersedekah dengan satu sha' "(HR. Tirmidzi). Para anak yang sejak dini diajarkan dengan hal-hal kebaikan kepadanya, anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu anak-anak yang terdidik kelak akan mendapatkan kebahagiaan serta terhindar dari kesusahan dalam hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Pentingnya mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa anak-anak adalah Masa Keemasan (Golden Age). Masa Keemasan (Golden Age) adalah masa penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak, karena pada masa ini otak anak berkembang pesat dan kritis. Tahap Periode emas penting bagi anak-anak dan tidak dapat terulang kembali.

Masa Keemasan anak merupakan masa yang menjadi dasar, landasan, dan fondasi berbagai aspek perkembangan anak-anak. Pada usia ini anak-anak memiliki kemampuan untuk menyerap informasi 100 persen. Sehingga segala bentuk informasi yang diterima anak ini akan mempunyai pengaruh yang besar untuk kehidupan akan datang dalam hal pembentukan karakter anak, kepribadian, kemampuan motorik dan kognitif anak-anak.

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini

Masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, merupakan masa yang akan dilewati oleh setiap anak. Pertumbuhan merupakan proses perubahan yang ditandai pertambahan ukuran akibat dari pembelahan dan pembesaran sel. Pertumbuhan memiliki sifat kuantitatif karena bisa dilihat dan diukur menggunakan alat ukur. Sedangkan, Perkembangan merupakan perubahan bentuk yang menjadi lebih spesifik dan proses menuju kedewasaan akibat adanya perubahan struktur, fungsi sel, serta pembentukan jaringan dan organ. Perkembangan tidak dapat diukur menggunakan alat tertentu. Pertumbuhan manusia akan berhenti saat dewasa. Namun perkembangan emosi dan pikiran manusia akan terus berkembang.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini yang harus ketahui orang tua, yaitu: Pertama, Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik meliputi bentuk tubuh atau fisik. Tubuh anak-anak mengalami kenaikan berat badan, tinggi badan, dan lainnya.

Kedua, Tahap Perkembangan Motorik terbagi menjadi monitorik kasar (gerakan tubuh seperti melompat dan duduk) dan monitorik halus (gerakan tubuh menggunakan otot halus dan dilakukan oleh sebagian anggota tubuh tertentu seperti menggunting dan menggenggam benda).

Ketiga, Tahap Kognitif anak usia dini berkaitan dengan pengetahuan anak mempelajari lingkunganya. Keempat, Tahap Perkembangan Bahasa Anak. Dalam hal kemampuan berbahasa anak menjadi indikator dan dasar dari seluruh perkembangan anak yang terjadi. Kelima, Tahap Perkembangan Psikososial (Psikis dan Sosial) meliputi aspek psikologis (emosi anak, perkembangan diri pribadi, motivasi, hubungan anak dengan lingkungan dan orang disekitarnya).

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan Anak Usia Dini sebagai tahapan penting yang harus diperhatikan dan dipelajari oleh setiap orang tua agar kelak pertumbuhan dan perkembangan anak bisa maksimal secara fisik maupun secara psikologi.Faktor-faktor dalam proses tahap perkembangan anak usia dini yaitu genetik dan lingkungan. Sedangkan kebutuhan dasar yang diperlukan setiap anak seperti nutrisi anak, stimulasi, istirahat yang cukup, aktivitas bermain, belajar, dan beribadah yang harus terpenuhi.

Solusi Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak Mengikuti PAUD

Untuk memaksimalkan tumbuh kembang anak usia dini, diperlukan upaya melalui kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan kegiatan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak dini dengan diberikannya pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar. Tujuan PAUD untuk mengembangkan potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Mengapa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) itu penting? Karena Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Anak-anak akan menyukai dan semangat belajar, anak-anak mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang-orang di lingkungan sekitarnya, anak-anak terbiasa bekerja sama sejak dini, anak-anak belajar untuk bersabar, anak-anak menghormati orang-orang disekitarnya serta anak akan memiliki rasa percaya diri yang kuat.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terdiri dari 2 (dua) macam yaitu PAUD formal dan PAUD nonformal. PAUD formal adalah pendidikan anak usia dini yang dilaksanakan oleh sebuah lembaga pendidikan formal. Bentuknya, berupa Taman Kanak-Kanak (TK) atau Raudhotul Anfal (RA). Pembelajarannya dibuat dan disampaikan oleh guru lulusan PAUD atau sejenisnya.

Sedangkan PAUD Non Formal merupakan pendidikan anak usia dini yang dilaksanakan oleh lembaga bersifat nonformal, seperti playgroup, tempat penitipan anak, dan lainnya. Pendidikan ini ditempuh sebelum anak menjalani pendidikan formal. Misalnya, setelah anak belajar di playgroup, selanjutnya ia masuk sekolah TK/ RA.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak berakhlak mulia, kreatif, inovatif dan kompetitif. Pendidikan Anak Usia Dini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait dengan bidang keilmuan, tetapi dalam rangka mempersiapkan anak agar kelak mampu menguasai berbagai tantangan di masa depan. Orang tua bijaksana memiliki misi dan visi pendidikan terbaik untuk anak usia dini. Para orang tua termotivasi memasukkan para anaknya mengikuti kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini.

Dari Data Badan Pusat Statistik (BPS), Hasil Susenas tahun 2021 menunjukkan bahwa persentase anak usia dini mengikuti kegiatan PAUD mencapai 26,58 persen atau dapat diartikan bahwa 1 dari 4 anak mengikuti kegiatan PAUD. Secara umum, sekolah TK masih menjadi kegiatan PAUD yang diminati dan masih populer dengan persentase sebesar 56,96 persen, diikuti oleh PAUD/PAUD terintegrasi BKB/Posyandu dengan persentase sebesar 35,36 persen, dan RA/BA sebesar 6,08 persen.

Adanya keikutsertaan anak usia dini pada pendidikan prasekolah turut menciptakan kontribusi terhadap persiapan masa sekolah anak pada tingkat sekolah SD/sederajat. Pengaruh positif dari partisipasi kegiatan PAUD yaitu sebagian besar anak di Indonesia mempunyai kesiapan mengikuti jenjang pendidikan di Sekolah Dasar (SD/sederajat) sebagaimana ditunjukkan oleh capaian indikator Angka Kesiapan Sekolah (AKS) yang mencapai 74,69. Maksudnya, 3 dari 4 anak yang saat ini duduk di kelas 1 SD/sederajat pada tahun ajaran sebelumnya pernah mengikuti kegiatan PAUD.

Selain mengikuti kegiatan PAUD, anak-anak usia 5-6 tahun meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan lainnya, seperti: olahraga (55,13 persen), menonton pertunjukkan seni (79,93 persen), dan keikutsertaan kursus bagi anak usia 5-6 tahun yang pernah/sedang bersekolah sebanyak 8,93 persen. Seluruh kegiatan yang dilakukan menjadi wadah untuk menstimulasi perkembangan anak usia dini baik pada aspek fisik, kognitif, sosial serta emosional.

Sebenarnya, Pemerintah telah menyusun satu kebijakan mengenai anak usia dini dalam Peraturan Presiden No. 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) sebagai upaya dalam mempersiapkan generasi unggul sejak dini. Penetapan PAUD HI ditujukan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling terkait secara simultan, sistematis dan terintegrasi serta berkesinambungan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal. Hal ini bertujuan mewujudkan anak yang sehat, cerdas, dan berkarakter sebagai generasi emas masa depan yang berkualitas dan kompetitif. Aamiin.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya