Pemuda dan Politik 2024: Melampaui Simbolisme dan Mengartikan Perubahan

Pemilihan Umum 2024 di depan mata menjadi panggung bagi generasi muda untuk turut serta dalam membentuk arah perjalanan negara. Namun, di tengah arus informasi dan retorika politik yang melibatkan simbolisme, tantangan besar hadir di depan pemuda: bagaimana mereka dapat melampaui simbolisme dan mengartikan perubahan sesungguhnya dalam konteks politik yang semakin kompleks.
Dalam memahami dinamika ini, penting untuk merenungkan mengenai dominasi simbolik, di mana pemuda sebagai agen perubahan dihadapkan pada risiko terjebak dalam narasi simbolik yang mungkin menyimpang dari substansi politik sejati. Pemuda, sebagai agen perubahan potensial, perlu memandang politik melalui lensa substansi daripada hanya tertarik pada simbolisme semata. Calon dan partai politik sering menggunakan simbol untuk menarik perhatian, tetapi di balik lambang-lambang tersebut, ada agenda dan visi yang perlu dipahami secara mendalam. Mahasiswa dan generasi muda perlu menggali lebih dalam untuk memahami perbedaan antara retorika simbolis dan komitmen nyata terhadap isu-isu penting.
Menurut Karl Mannheim, pemuda memiliki potensi untuk membentuk dan membawa perubahan dalam masyarakat. Namun, ia juga menyoroti risiko pemuda terjebak dalam apa yang disebutnya "dominasi simbolik," yaitu proses di mana ide-ide dan simbol-simbol dapat menggantikan pemahaman objektif terhadap realitas. Dalam konteks pemilu, pemuda mungkin rentan terhadap retorika yang mengandalkan simbol dan slogan tanpa memahami secara mendalam isu-isu yang sebenarnya.
Pierre Bourdieu, sosiolog Prancis, menekankan peran simbol dan kapital budaya dalam memperkuat struktur sosial. Kapital budaya dapat merujuk pada pengetahuan, keterampilan, dan pendidikan, sementara simbol melibatkan bahasa, lambang, dan ritus. Dalam pemilu, pemuda sering terlibat dalam produksi dan konsumsi simbol politik, namun, Bourdieu memperingatkan bahwa dominasi simbolik dapat mengaburkan pemahaman mereka terhadap kepentingan nyata dan hakikat politik.
Penting bagi pemuda untuk menjaga kewaspadaan terhadap bahaya dominasi simbolik ini, mereka harus mampu melihat melampaui retorika politik yang berlebihan dan simbol-simbol yang menarik perhatian. Politik bukanlah dunia yang sederhana, dan generasi muda perlu menyadari kompleksitas isu-isu politik yang tengah dihadapi oleh negara. Melibatkan diri dalam diskusi yang mendalam dan memahami berbagai sudut pandang dapat membantu pemuda melihat melampaui narasi populis yang seringkali bersifat permukaan. Dengan memahami kompleksitas isu-isu tersebut, pemuda dapat membuat keputusan yang lebih informasional dan berlandaskan pemikiran kritis.
Pendidikan politik di lembaga pendidikan tinggi perlu difokuskan pada mengembangkan keterampilan analisis kritis. Pendidikan politik juga memiliki peran krusial dalam membangun kesadaran kritis pemuda terhadap dominasi simbolik. Institusi pendidikan harus fokus pada pengembangan kapasitas pemuda untuk menganalisis informasi politik, memahami retorika, dan mengidentifikasi isu-isu substantif yang mendasari platform kandidat.
Mahasiswa harus dilatih untuk tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mempertanyakan, memeriksa, dan menganalisisnya secara kritis. Dengan kemampuan analisis yang matang, pemuda dapat menghindari jebakan simbolisme yang dapat mengaburkan pemahaman mereka terhadap realitas politik.
Selain itu, penting bagi pemimpin politik dan partai untuk memberikan informasi yang jelas dan substansial kepada pemuda. Dengan cara ini, pemuda dapat berpartisipasi dalam proses pemilihan dengan pemahaman yang lebih baik tentang implikasi politik dari pilihan mereka.
Generasi muda perlu aktif terlibat dalam diskusi dan dialog publik mengenai isu-isu politik. Partisipasi ini bukan hanya sekadar menyuarakan pendapat, tetapi juga mendengarkan pandangan orang lain dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas. Melalui diskusi publik, pemuda dapat memperkaya perspektif mereka sendiri dan berkontribusi pada proses demokratisasi.
Pemuda memiliki peran kunci dalam membentuk masa depan negara. Dengan melampaui simbolisme dan mengartikan perubahan secara nyata, mereka dapat menjadi kekuatan positif yang membawa perubahan yang substansial. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk terlibat secara aktif, mendalam, dan kritis dalam proses politik, menjadikan pemilihan 2024 sebagai tonggak awal bagi perubahan yang lebih baik.
Melampaui simbolisme dan mengartikan perubahan bukan hanya tugas pemuda, tetapi juga suatu keharusan dalam konteks politik yang terus berkembang. Dengan kesadaran, pemahaman yang mendalam, dan partisipasi aktif, generasi muda dapat membentuk masa depan negara yang lebih baik dan sesuai dengan aspirasi masyarakat luas.
Artikel Lainnya
-
136025/04/2020
-
201814/11/2021
-
43023/09/2022
-
Dari Bunuh Diri Hingga Kecanduan Gadget: Catatan Kesehatan Mental Tahun 2019
144528/12/2019 -
Koreografer Siberprotes dan Keperkasaan Massa Demonstran
76319/08/2020 -
Selamat Bekerja DPR Baru, Setumpuk PR Telah Menunggu
140407/10/2019