Obesitas dan Bahaya yang Mengancam

PNS BKKBN
Obesitas dan Bahaya yang Mengancam 29/06/2023 189 view Lainnya pixabay

Tentu saja kita merasa prihatin dan sedih atas meninggalnya seorang pemuda yang berasal dari Tangerang beberapa waktu lalu. Pemuda tersebut bernama Fajri berusia sekitar 27 tahun. Fajri meninggal setelah dirawat di RSCM akibat menderita obesitas. Berat Fajri saat dirawat ketika itu mencapai sekitar 300 Kg. Berat yang tentunya melebihi berat normal atau disebut dengan istilah obesitas.

Secara sederhana obesitas diartikan sebagai kondisi yang menggambarkan seseorang memiliki berat badan berlebih, kegemukan dan mengandung banyak lemak ditubuhnya. Pada seseorang yang mengalami obesitas beresiko terhadap beberapa penyakit seperti jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker dan penyakit lainnya. Memang benar bahwa sebagian obesitas disebabkan oleh faktor keturunan dan faktor fisiologis. Namun sebagian yang lain bisa dipicu oleh faktor lingkungan maupun juga oleh gaya hidup seperti pola makan dan sebagainya.

Potensi untuk terjadinya tragedi kematian akibat obesitas seperti yang menimpa Fajri tersebut bisa saja terulang pada hari-hari mendatang jika kemudian pemerintah dan kita semua tidak lekas tanggap untuk mengantisipasi dampak buruk akibat obesitas atau untuk mencegah terjadinya obesitas sejak dini.

Menyimak data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2022 lalu yang menyebutkan bahwa di Indonesia kejadian obesitas terus mengalami peningkatan. Tercatat bahwa satu dari tiga orang Indonesia mengalami obesitas. Selain itu, satu dari lima anak berusia 5-12 tahun juga mengalami hal serupa yaitu obesitas. Ini berarti menginformasikan kepada kita bahwa ancaman atau dampak buruk dari obesitas yang bisa berupa kematian bukan hanya mengancam pada generasi muda Indonesia saja tetapi juga anak-anak. Mirisnya lagi, ancaman ini sudah di depan mata kita.

Kita menyadari bahwa derita yang dialami Fajri hingga menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit akibat obesitas tentunya bukan kelalaian seorang Fajri semata. Barangkali kejadian dampak buruk obesitas pada seorang Fajri tidak akan berdampak fatal seandainya keluarga mampu memahami dan memiliki kesadaran bahaya obesitas sehingga mampu mengingatkan pada Fajri untuk menjaga berat badan melalui pola hidup sehat.

Pun pemerintah juga bisa melakukan sosialisasi mengenai bahaya obesitas pada generasi muda sehingga kejadian obesitas yang dialami seperti seorang Fajri yang beratnya hingga mencapai 300 Kg ke depan tidak akan terulang lagi. Pemerintah wajib memiliki sebuah sistem kesehatan untuk menanggulangi masalah obesitas dari pencegahan, pengobatan, rehabilitasi hingga evaluasi untuk menekan atau menurunkan angka obesitas pada generasi muda dan anak-anak sehingga dampak buruk pada obesitas ini dapat kita hindarkan. .

Pemerintah juga bisa mencegah kejadian obesitas pada generasi muda dan anak dengan cara membatasi beredarnya makanan junk food dan juga makanan yang kaya pemanis buatan, karena makanan-makanan inilah yang bisa menyebabkan pemicu terjadinya obesitas.

Selain pemerintah, orang tua dan keluarga selaku lingkungan terkecil pada anak perlu memperhatikan dan menjaga makanan yang disajikan untuk anak-anak agar mereka terhindar dari bahaya kegemukan. Tentu saja makanan yang disajikan untuk anak-anak adalah makanan-makanan yang sehat dan bergizi secara seimbang. Anak-anak jangan terlalu dimanjakan pada makanan-makan yang instan dan mengandung banyak gula serta lemak tinggi karena makanan-makanan tersebut pemicu terjadi kegemukan.

Selain menyajikan makanan sehat yang berkualitas dengan menu gizi yang seimbang, orang tua dan keluarga juga perlu memperhatikan konsumsi makan anak-anak ketika di luar rumah atau di lingkungan sekolahnya. Sering terjadi bahwa orang tua dan keluarga sudah mengontrol makanan yang mereka sajikan ketika di rumah namun ketika di luar rumah anak-anak mengkonsumsi makanan yang sembarangan sehingga memicu terjadinya obesitas. Anak-anak adalah masa depan bangsa dan keluarga untuk itu kita harus benar-benar menjaganya dari bahaya yang mengancam kesehatan dan masa depannya salah satunya adalah obesitas.

Selanjutnya bagi generasi muda yang sudah terlanjur merasa dirinya terjadi obesitas, jangan kecil hati karena obesitas bisa dicegah dan ditanggulangi dengan gaya hidup sehat. Bagi Anda yang sudah terlanjur obesitas, Anda bisa berkonsultasi pada tempat-tempat fasilitas kesehatan yang tersedia. Anda juga bisa mulai menjaga berat badan dengan cara berolah raga secara teratur dan mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi, seimbang dan berkualitas serta jangan stress.

Sekali lagi, kita berharap bahwa tragedi yang menimpa Fajri adalah yang terakhir kali dan tidak akan akan terulang lagi. Untuk itu, pemerintah, keluarga dan masyarakat harus bergerak cepat agar anak-anak dan generasi muda saat ini sedang mengalami obesitas tidak menjadi korban berikutnya. Mari cegah obesitas sekarang juga. Bersama kita bisa.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya