Menyoal Pencemaran Sampah Plastik

PNS BKKBN
Menyoal Pencemaran Sampah Plastik 30/09/2021 871 view Lainnya kieraha.com

Pagi itu sesungguhnya merupakan hari libur. Saya mencoba menikmati hari libur dengan berjalan pagi, mumpung situasi tidak hujan. Maklum saja dalam beberapa hari situasi di kota kami setiap pagi sering diguyur hujan atau gerimis jatuh kecil-kecil. Hari libur bagi kami ternyata bukan merupakan hari libur bagi mereka petugas kebersihan kota.

Kami memperhatikan para petugas kebersihan kota yang memakai baju seragam kuning-kuning di pagi tersebut sibuk membersihan selokan atau got-got di tepi jalan. Mereka secara beramai-ramai dan bergantian saling mengeruk lumpur yang memenuhi got-got atau selokan di tepi-tepi jalan di kota kami.

Tentu saja yang dibersihkan bukan hanya lumpur yang ada di dalam got-got atau selokan tersebut, namun juga bercampur dengan sampah. Dan yang paling banyak nampak di mata kami dari sekian banyak jenis sampah adalah sampah plastik. Sampah plastik mendominasi kotoran bercampur dengan lumpur yang memenuhi got-got atau selokan di kota kami.

Sampah plastik memang menjadi persoalan yang serius di negeri ini terutama yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan. Selain karena susah untuk terurai, plastik juga praktis digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atapun industri. Harga plastik juga bisa dibilang murah sehingga orang memilih menggunakan plastik ini untuk berbagai macam keperluan. Hal inilah yang membuat sampah plastik mudah kita temukan di mana-mana.

Ancaman sampah plastik tentu bukan hanya sekedar ketika musim penghujan tiba, namun juga dalam jangka panjang. Sampah plastik ketika musim penghujan tiba memang bisa mengakibatkan aliran air di got-got atau selokan semakin terhambat sehingga bisa mengakibatkan membludaknya air dan mengakibatkan banjir. Sampah plastik dalam waktu yang panjang juga bisa membuat kesuburan tanah menjadi terganggu atau tanah menjadi tak subur lagi. Tentunya ini akan sangat mengancam keberlangsungan lingkungan kita.

Demikian juga sampah plastik yang sampai ke lautan, tentunya akan menganggu ekosistem dan biota di laut. Sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai sempurna. Dalam proses terurai atau hancur tersebut sampah-sampah plastik di laut akan menjadi partikel-partikel sampah plastik yang tanpa sadar akan dikonsumsi makluk hidup di laut dan bisa membuat ikan-ikan di laut mati karena partikel sampah plastik tersebut.

Sebenarnya upaya pengurangan sampah plastik di negeri ini sudah dilakukan. Sebagai contoh jika kita berbelanja ke mini market sudah banyak ditawarkan kantong-kantong tempat belanjaan selain mengggunakan plastik tetapi dari bahan yang mudah terurai seperti kertas dan sebagainya. Jika pun terpaksa menggunakan kantong plastik sebagai kantong belanjaan, biasanya juga berbayar. Ini membuktikan bahwa upaya-upaya untuk mengurangi sampah plastik telah dilakukan.

Upaya-upaya tersebut harusnya juga dibarengi oleh pelaku industri dan usaha agar dalam mengemas produk hasil usahanya tidak menggunakan bahan dasar plastik, namun menggunakan bahan yang mudah terurai. Jika kita perhatikan saat ini dunia industri dan usaha masih banyak menggunakan kemasan untuk produk usaha mereka dengan berbahan dasar plastik.

Ibu-ibu rumah tangga yang sering berbelanja juga bisa mengurangi sampah plastik. Ini bisa dilakukan dengan cara mengurangi kebiasaan berbelanja menggunakan kantong plastik sekali pakai atau sekalian tidak menggunakan kantong plastik. Jika ini dilakukan oleh seluruh ibu rumah tangga yang ada di Indonesia maka bisa dipastikan bahwa akan ada pengurangan penumpukan sampah plastik secara signifikan.

Sampah plastik sebetulnya juga bisa didaur ulang. Untuk itu, kita semua bisa membantu mengurangi sampah plastik dengan cara memisahkan antara sampah plastik dan bukan sampah plastik pada tempatnya masing-masing ketika akan membuang sampah. Dengan cara seperti ini diharapkan akan lebih memudahnya pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah. Pemilahan sampah plastik dan bukan plastik juga akan memudahkan saudara kita sebagai pemulung untuk membantu kita dalam mengelola dan memanfaatkan sampah ini.

Pemerintah juga bisa menambah tempat-tempat pembuangan sampah berdasarkan katagori seperti yang sudah dijalankan sekarang ini. Tempat-tempat pembuangan sampah tersbeut biasanya dikategorikan menjadi sampah anorganik, sampah organik, dan sampah campuran. Tentunya dengan tempat-tempat pembuangan sampah sementara yang telah dipilah-pilah tersebut akan memudahkan para pengelola sampah untuk mengurangi sampah plastik.

Akhirnya penulis berharap, kita semua untuk membiasakan membuang sampah sesuai pada tempatnya dan pada kategori yang telah ditentukan. Penulis juga berharap kita sama-sama untuk mengurangi sampah plastik ini dengan cara meminimalisasi penggunaan plastik sebagai kantong belanjaan, kantong kemasan, atau apapun, namun dengan menggantinya dari bahan yang lain yang mudah terurai selain plastik.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya