Menyeimbangkan antara Cinta K-Pop dan Tugas Belajar bagi Mahasiswa

Mahasiswa
Menyeimbangkan antara Cinta K-Pop dan Tugas Belajar bagi Mahasiswa 27/10/2023 234 view Pendidikan flickr.com

Budaya Korea Selatan, atau biasa disebut K-Pop, sudah menyebar luas di seluruh penjuru dunia dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tidak hanya mencakup industri musik, tetapi juga mencakup mode, drama televisi, film dan gaya hidup.

Salah satu aspek yang menarik dari K-Pop yaitu dampak yang ditimbulkannya. Dan tentu saja banyak yang bisa disebut, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Kali ini saya hanya akan melihat salah satu imbas dari menjamurnya budaya K-Pop ini adalah pada minat belajar.

Dalam analisa saya, saya miniai bahwa K-Pop dapat menpegaruhi minat belajar mahasiswa melalui pengenalan mereka terhadap bahasa Korea. Banyak mahasiswa yang tertarik dengan K-Pop dan merasa terdorong untuk mempelajari atau mencari tahu lebih banyak tentang Korea sebagai cara untuk lebih memahami lirik lagu dan konten-konten K-Pop lainnya.

Mereka juga bisa belajar kosa kata baru, tata bahasa, dan pengucapan melalui lagu-lagu dan video K-Pop. Hal ini membantu meningkatkan minat mereka terhadap pembelajaran bahasa asing secara keseluruhan. Dan mereka menjadi lebih terbuka terhadap bahasa dan budaya lain, yang pada saatnya nanti dapat meningkatkan minat mereka dalam pelajaran seperti bahasa asing atau seni budaya.

K-Pop juga dapat memotivasi mahasiswa untuk mempelajari budaya Korea secara lebih mendalam. Karena ketertarikan mereka pada K-Pop seringkali melibatkan pengenalan mereka pada aspek-aspek budaya yang lebih luas, seperti makanan, pakaian tradisonal maupun modernnya, maupun perayaan budaya.

Mahasiswa yang tertarik dengan K-Pop juga kerap berusaha mencari informasi lebih lanjut tentang Korea, termasuk sejarah, geografi, dan kehidupan sehari-hari di negara tersebut. Hal itu juga yang dapat memicu minat mereka dalam mata kuliah seperti sejarah, geografi dan lainnya.

Dari sisi mahasiswa ini, ada dampak juga buat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus. Banyak mahasiswa yang terinspirasi oleh idola K-Pop mereka dan mengembangkan minat dalam bidang seperti musik, tari, dan seni pertunjukan.

Mereka mungkin mulai mengikuti UKM musik atau tari, atau bahkan membentuk grup vokal dan tari di kampus mereka. Ini tidak hanya meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam bidang seni, tetapi juga dapat memberikan mereka peluang untuk mengembangkan bakat mereka dan meningkatkan keterampilan mereka di luar kelas.

Memang, ada dampak positif yang dapat dipetik dari menjamurnya budaya Korea Selatan di Indonesia, khususnya di kalangan mahasiswa. Tapi, perlu diperhatikan agar tetap seimbang. Sebab, bila berlebihan maka jatuhnya tidak sehat lagi.

Tiap mahasiswa juga perlu mengatur waktu dengan bijak. Prioritas utama adalah tugas akademik. Setelah itu barulah mengembangkan hobi atau minat di bidang seni, K-Pop misalnya. Jangan sampai tugas-tugas kampus malah terabaikan demi K-Pop. Atau masa kuliah jadi tambah pajang karena semua konsentrasi dan tenaga dicurahkan pada K-Pop.

Buat kawan-kawan mahasiswa yang bergabung dalam komunitas K-Pop, baiknya ingat juga bahwa itu hanya hobi. Sifatnya komplementar, bukan yang utama. Tugas utama kita adalah menyelesaikan tuntutan studi di kampus.

Bahwa dengan bergabung ke komunitas atau mejadi bagian dari pencita K-Pop dapat mengembangkan diri, itu akan sangat bagus dan pasti bernilai baik. Hanya saja, mari kita kembali mengingat tugas dan tanggung jawab kita sebagai mahasiswa.

Bukan karena kita K-Pop yang membuat kita menyandang status mahasiswa. Melaikan kehadiran kita dan kesanggupan kita melaksanakan dan menyelesaikan studi di kampuslah yang membuat kita disebut mahasiswa.

Karena itu, sekali lagi jagalah keseimbangan antara tugas studi dan hobi. Kemampuan menyeimbangkan keduanya akan membuat kita tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, kompeten dalam menentukan mana aspek-aspek prioritas dalam hidup, maka aspek-aspek yang sifatnya pelengkap.

Ada dampak positif dan negatif perkembangan k-pop yang dirasakan mahasiswa. Dampak positif dari perkembangan budaya k-pop dapat meningkatkan semangat belajar bagi mahasiswa sebagai media hiburan di sela-sela istirahat yang dimiliki mahasiswa sebagai penghilang penat.

Dampak negatifnya terhadap mahaiswa adalah tingkat motivasi belajar yaitu sering menjadi lupa waktu dikarenakan terlalu asik melihat dan memandangi idola k-pop tersebut, sehingga membuat mahasiswa ketinggalan dalam belajar dan tentunya akan berdampak pada nilai yang akan didapatkan.

Cara mahasiswa membagi waktu dalam mengerjakan tugasnya yaitu dengan cara mendukung dan membuat jadwal dan prioritas mana yang harus didahulukan sebelum yang lainnya.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya