Menggali Hidup Seorang Penjahit

Menggali Hidup Seorang Penjahit 16/06/2023 1483 view Ekonomi KoinWorks.com

Siapa yang tidak tahu tentang profesi yang cukup terkenal satu ini, yaitu penjahit. Penjahit atau tailor dalam bahasa inggrisnya, adalah orang yang pekerjaannya menjahit pakaian seperti kemeja, celana, rok, atau jas, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Penjahit membuat, mencocokkan, dan mengubah pakaian sesuai permintaan dan kebutuhan pelanggan.

Dari wawancara kami kemarin, ternyata sebagai penjahit harus mempunyai mental yang kuat dalam menangani customer dengan berbagai permintaannya yang cukup unik dan segala kesulitan yang dialami mereka sebagai penjahit. Jadi, disini kami merangkum semua jawaban dari beberapa penjahit atas pertanyaan yang kami berikan, salah satunya adalah cara bagi penjahit untuk menangani segala hambatan yang sering dialami mereka sebagai penjahit. Sebagai contoh saja, keterlambatan pesanan jahitan customer.

Dari beberapa adanya fenomena dari banyaknya keterlambatan penjahit dalam menangani pesanan konsumennya, mungkin hal itu terjadi karena beberapa kendala. Hal ini menjadi faktor akan banyak atau tidaknya konsumen yang memakai jasa penjahit. Karena bisa dikatakan kebanyakan konsumen lebih memilih penjahit yang cepat dan tidak terlambat.

Jadi, untuk mendapatkan jawaban tersebut, kami mewawancarai beberapa penjahit sebagai perwakilan dari banyaknya penjahit yang ada. Ternyata, untuk masalah keterlambatan pesanan jahitan yang dialami oleh customer itu bisa terjadi karena kurang lengkapnya bahan atau alat yang menunjang dalam kegiatan menjahit, dan juga biasanya terjadi karena banyaknya pesanan jahitan yang diterima oleh penjahit. Serta banyak dari customer yang menginginkan jahitannya untuk didahulukan, yang membuat penjahit bingung harus menyelesaikan yang mana dulu. Dan untuk menyelesaikan jahitan yang diberikan customer ternyata dilihat dari seberapa sulitnya jahitan yang bisa memakan waktu 2 minggu, dan untuk jahitan yang biasa seperti permak saja, bisa selesai dalam waktu sehari.

Pada laporan ini kami memiliki 2 nara sumber yang sudah menggeluti profesi menjahit. Pertama, adalah seorang ibu rumah tangga yang bernama Ibu Sarni, beliau berkecimpung di dunia menjahit sejak usia 23 tahun. Beliau menggeluti dunia menjahit untuk membantu perekonomian keluarga.

Selain itu, beliau menggeluti profesi ini karena itu memang hobinya beliau, dan memang mempunyai talenta dalam menjahit. Karena sangat cinta dan senangnya dengan profesi menjahit, beliau bahkan bekerja ikut orang lain juga sebagai penjahit untuk menambah pemasukan ekonomi keluarga. Bisa dikatakan bu Sarni adalah penjahit dengan hasil pekerjaannya rapi dan yang paling banyak dicari orang-orang mulai dari lingkungan rumahnya atau tetangga hingga orang diluar lingkungan rumahnya.

Kedua, adalah seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Surabaya yang bernama Rhena. Dia terjun di dunia menjahit setelah menuntaskan sekolahnya di SMK Negeri 6 Surabaya. Di sekolahnya dia mengambil jurusan tata busana. Cerita awal Rhena menjadi penjahit bermula pada saat Rhena bingung untuk melanjutkan sekolah dari jenjang SMP ke SMA atau SMK, yang kemudian disarankan oleh orang tuanya untuk melanjutkan ke SMK saja, dan mengambil jurusan tata busana. Dimana hal itu membuat Rhena pada awalnya terpaksa untuk masuk SMK. Kebetulan juga dia masuk di jurusan tata busana.

Memang dari awal masuk ke jurusan tata busana ini, dia belum ada keahlian menjahit dan dia juga tidak merasa ada dasar menjahit pada saat itu. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, dia menjadi terbiasa di sekolah itu dan keahlian menjahitnya semakin bagus. Dapat dikatakan dari sekolah itu Rhena menjadi terbiasa dan ahli dalam menjahit. Di sekolah itu diajarkan mulai dari desain pakaian sampai menjahit pakaian. Dari situ dia dilatih mulai dari menjahit celana, kemeja, blus, blazer, gaun pesta. Serta di sekolahnya dalam hal praktik menjahitnya sendiri memakai sistem jahit butikan yang membuat jahitannya bisa halus.

Dalam hal menjahit kedua narasumber mengalami kendala yang hampir sama sehingga menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan pesanan jahitan customer. Kendala yang biasa dialami bu Sarni adalah kurang lengkapnya alat atau bahan yang menunjang dalam menjahit, misalnya warna benang yang akan digunakan untuk menyelaraskan warna pakaian ternyata telah habis, yang menyebabkan harus membeli benangnya terlebih dahulu. Sedangkan kendala yang biasa dialami oleh Rhena adalah mesin yang digunakan untuk menjahit rusak dan banyaknya orderan yang masuk dari customer, keterlambatan tersebut juga bisa terjadi karena tingkat kesulitan menjahit yang diminta oleh customer, sebagai contoh jika ada customer yang meminta untuk ditambahkan borci atau manik-manik yang ada dibaju, “Borci itu sulit dan harus sabar, teliti. Sebab itu aku tidak pernah ambil orderan borci” kata Rhena pada saat wawancara berlangsung.

Selain itu, untuk teknik yang digunakan supaya pesanan jahitan customer bisa cepat selesai, Ibu Sarni sendiri memerlukan suasana hati yang baik atau yang sering disebut good mood agar pesanan jahitan customer bisa cepat selesai. Seperti yang dikatakan oleh bu Sarni pada saat wawancara, beliau mengatakan jika yang bisa membuat suasana hatinya menjadi baik adalah pada saat beliau mempunyai uang atau uang gajiannya telah cair. Dari situlah beliau bisa menyelesaikan pesanan jahitan sebelum hari yang disepakati dengan customer. Bagi Rhena untuk teknik yang digunakan supaya pesanan jahitan customer cepat selesai tidak ada, “Jadi ya dikerjakan seperti biasanya, dan melembur atau dikerjakan melebihi batas waktu kerja”, kata Rhena pada saat wawancara.

Nah, untuk menjadi penjahit sendiri sebenarnya tidak sulit, seperti yang dikatakan oleh kedua narasumber pada saat wawancara berlangsung untuk seseorang yang ingin menjadi penjahit akan tetapi dia kurang ahli dalam hal menjahit, dia bisa saja menjadi penjahit akan tetapi diperlukan usaha dan ketekunan dalam belajar menjahit, karena tidak sembarang orang bisa menjahit. Dan ternyata pada saat kedua narasumber sedang menjahit, mereka sepakat jika selama menjadi penjahit, mereka mengalami atau merasakan sensasi yang berbeda sebagai seorang penjahit, seperti karena itu adalah kesenangannya atau hobi, perasaan yang deg-deg an karena dikejar deadline, dan ketika pesanan customer sudah selesai betapa leganya perasaan mereka.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya