Kekuatan Pikiran Manusia yang Melahirkan Kenyataan

Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Kekuatan Pikiran Manusia yang Melahirkan Kenyataan 23/03/2024 1214 view Pendidikan https://pin.it/6HRc4A8YP

Kita sering mendengar bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan diberi akal yang sempurna, itulah sebabnya manusia memiliki derajat tinggi di muka bumi. Namun tidak banyak manusia yang memahami keistimewaannya, mengapa akal dikatakan istimewa, dan mengapa pula dengan akal kita menjadi makhluk yang mulia sekaligus terhina, bahkan lupa dan tidak memahami cara menggunakan akal pikiran yang sudah otomatis ada ditubuh manusia. Jawabannya karena kita tidak otomatis memahami cara kerja pikiran. Butuh usaha, kemauan belajar, kerendahan hati, kesabaran dalam proses, kemauan mengubah kebiasaan, pengendalian diri, pengorbanan, pengalaman, serta berusaha memahami diri dan mengamati lingkungan sosial. Dengan proses panjang tersebut, hingga akhirnya menyadari hal penting dalam hidup, bahwa proses berpikir sebenarnya tidak boleh asal-asalan. Dengan begitu, kita akan lebih berhati-berhati dengan cara pikir, bersikap, dan berucap. Karena kemuliaan manusia terletak pada pikirannya.

Ternyata benar-benar berpikir tidak semudah yang dibayangkan walau nyatanya setiap detik kita menggunakan akal pikiran. Terbukti manusia merasakan beban banyak pikiran hingga sulit tidur dan berkonsentrasi. Tidak sampai di situ, manusia turut merasakan emosi, ingin bebas dari kesulitan, tidak mau berproses lama-lama, dan sulit memahami diri. Karena sejumlah hal tidak mengenakan tersebut, manusia berusaha mencari jalan pintas menyelesaikan persoalan.

Hal ini terjadi karena belum memahami cara kerja pikiran dan kesabaran dalam mempraktekkan, sehingga banyak manusia memilih menggampangkan segala hal. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Carl Jung bahwa “Berpikir itu sulit, itulah mengapa kebanyakan orang lebih suka menilai (judging). Karena menilai tidak membutuhkan proses berpikir yang mendalam, hanya menyimpulkan secepatnya dengan persepsi dan disertai emosi diri”.

Proses berpikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejab, namun memiliki proses yang kuat dari tujuh sumber yang berbeda meliputi orang tua, keluarga, diri sendiri, masyarakat, informasi, teman, dan sekolah. Sumber tersebut disadari atau tidak, memberi kekuatan luar biasa pada proses berpikir dan referensi bagi akal setiap orang.

Mari mengulas kekuatan pikiran: berpikir berpengaruh pada penghargaan diri, berpikir berpengaruh pada kepercayaan diri, berpikir berpengaruh pada kondisi kejiwaan, berpikir berpengaruh pada kondisi kesehatan, berpikir melampaui batas zaman, berpikir tidak mengenal jarak, berpikir tidak mengenal waktu, berpikir bisa meningkatkan dan melemahkan kekuatan, berpikir melahirkan kebiasaan, berpikir berpengaruh pada akal bawah sadar, berpikir berpengaruh pada citra diri, berpikir berpengaruh pada produktivitas, berpikir berpengaruh pada perilaku, berpikir berpengaruh pada indra, berpikir berpengaruh pada fisik, berpikir dan hierarki intelektual, berpikir berpengaruh pada hati, berpikir menyusun pola pikir (mindset), berpikir membuat file-file akal, serta berpikir memiliki proses yang kuat.

Pikiran memiliki program yang jelas dan membuat file-file akal. Cara kerja pikiran adalah pikiran melahirkan kenyataan yang sesuai dengannya dan kenyataan ini akan meluas dan menyebar, artinya apapun yang Anda pikirkan pasti menyebar luas sesuai dengan apa yang Anda pikirkan. Akal akan memberinya data-data yang sejenis dengan pikiran itu yang tersimpan dalam memori untuk mendukung kenyataan yang Anda pikirkan. Maka sebenarnya pikiran kita tidak dapat membedakan mana pikiran negatif dan positif, ia akan selalu mendukung dan mewujudkan keinginan Anda sesuai kenyataan yang dipikirkan.

Selain itu, pikiran manusia selalu membangun kenyataan hidupnya yang terakhir, artinya pengalaman terakhir yang dirasakan dan dihadapi manusia akan suatu kejadian baik positif dan negatif akan menguat sebagai penilaian seolah-olah mewakili keseluruhan kejadian (persepsi). Hal ini terjadi karena manusia memberikan konsentrasi yang menimbulkan perasaan pada kejadian tersebut. Segala sesuatu yang Anda pikirkan, Anda proyeksikan, dan berhubungan dengan perasaan Anda akan menarik sesuatu yang sejenis dengannya. Oleh sebab itu, manusia rentan sekali menyimpulkan keseluruhan hidupnya dari peristiwa negatif, apalagi jika peristiwa tidak mengenakkan terjadi berkali-kali dengan berbagai bentuk kejadian dan juga manusia mengulang-ulang pikiran tersebut hingga menjadi kenyataan.

Apapun yang Anda pikirkan dicatat oleh akal dan file khusus terbuka untuknya. Jika pikiran itu berkali-kali Anda lakukan maka data sejenis akan terakumulasi. Hal itu membuat Anda merasakan sesuatu yang sama kendati tidak Anda lakukan di dunia luar.

Jika Anda ingin mewujudkan impian maka Anda harus memikirkan sesuatu yang mendukung Anda untuk menggapainya. Jauhi pikiran yang membuat Anda semakin jauh dari impian Anda serta yang menyebabkan kekhawatiran dan putus asa. Pilih dan gunakan pikiran terbaik untuk akal sebagaimana Anda memilih makanan terbaik untuk tubuh. Mengutip pernyataan dari Victor Hugo “Pikiran adalah kekuatan yang efektif. Tanpanya, setiap kekuatan hanya besar saja”.

Begitu juga dengan pikiran negatif. Berpikir negatif adalah penyakit yang sangat berbahaya, ia candu seperti narkoba dan minuman keras. Anda merangsang akal untuk fokus pada hal-hal negatif. Maka otak membuka file yang diberi label pikiran negatif. Pada waktu yang bersamaan, ia menggagalkan seluruh informasi positif lainnya. Sebagai contoh citra diri Anda semakin kuat jika Anda melihat diri sendiri seperti pikiran dasar yang ada dan itu mempengaruhi penghargaan Anda terhadap diri sendiri. Dunia luar adalah pantulan dunia dalam.

Salah satu penyebab manusia sulit mengarahkan pikirannya karena manusia candu akan berpikir negatif. Pada dasarnya kecanduan itu sendiri adalah dampak dari jiwa yang labil dan negatif hingga mendorong orang berusaha menghindar darinya dan menuju yang dianggap sebagai solusi. Ketika memulai langkah pertama dalam berpikir negatif maka akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini digunakan untuk lari dari berbagai masalah dan merasa bahagia dengan kebiasaan tersebut. Padahal tanpa disadari ia telah terjerumus pada kondisi yang lebih berbahaya. Bayangkan jika energi negatif ini diubah dan difokuskan pada pikiran positif maka berapa banyak kebaikan, perubahan, dan keberhasilan yang Anda dapatkan.

Selain itu, kebanyakan manusia tidak menyukai perubahan. Jika manusia tidak melakukan perubahan dan perkembangan maka manusia akan layu dan tumpul akalnya. Hal ini berlaku hukum sebab akibat. Jika Anda melakukan hal yang sama, maka hasilnya sama. Perubahan tidak akan terjadi sampai Anda mengubah penyebabnya. Manusia juga memiliki keyakinan dan bayangan negatif seperti lebih sering menyakini kegagalan daripada keberhasilan. Bayangan kegagalan selalu ada dalam pikiran. Contoh kepribadian negatif yang tidak menyukai perubahan adalah selalu mengeluh, mencela, membandingkan diri, melihat sisi negatif dari segala sesuatu, selalu merasa frustasi, gagal, sangat mungkin terserang penyakit jiwa dan penyakit fisik, senang menyendiri dan tidak mampu bersosialisasi, serta hasil kerja capaian individunya menjadi lemah.

Sebagai pengingat diri, manusia mungkin berbuat salah tetapi yang tidak dibenarkan adalah mempertahankan sesuatu yang negatif dan mengulanginya hingga menjadi kebiasaan. Jadikan hidup Anda sebagai rangkaian pengalaman menyenangkan dan untaian keberhasilan sepanjang zaman yang selalu mendekatkan Anda pada Allah.

Jika anda memiliki tulisan opini atau esai, silahkan dikirim melalui mekanisme di sini. Jika memenuhi standar The Columnist, kami dengan senang hati akan menerbitkannya untuk bertemu dengan para pembaca setia The Columnist.
Artikel Lainnya